بسم الله الرحمن الرحيم

Memilih PEMIMPIN

Pilih pemimpin lihatlah dari : agamanya, budi pekertinya dan apakah ada niatan terselubung setelah jadi pemimpin (ini yang terpenting..!), ya mbok care sedikitlah dalam memilih, lihat tuntunan Al-Qur'an & Hadist... hati-hati mas/mbak/kang/neng dalam memilih pemimpin karena akan berakibat langsung/tidak langsung pada kehidupan kita didunia maupun di akhirat kelak... Jangan tergoda kenikmatan duniawi yang disodorkan / ditawarkan (iming-iming agar dapat jadi pemimpin) oleh calon pemimpin, Setelah menjadi pemimpin, maka niatan terselubung akan dijalankan , sehingga akan merugikan kita dan anak cucu kelak diakhirat... Keputusan anda dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan Islam adalah merupakan jihad karena membela agama Islam.

Alloh menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). (QS 2:269)

Manusia diberikan kebebasan selama menjalani hidup didunia dimana kebebasan tersebut akan dimintai pertanggung jawaban nanti di akhirat
Cukuplah Dengan Kematian Itu Suatu Pelajaran (Al Hadist)

Ilmu merupakan perbendaharaan, kuncinya adalah bertanya, karena itu bertanyalah kalian, semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian. Sehubungan dengan masalah ini ada empat orang yang diberi pahala, yaitu : orang yang bertanya, orang yang mengajarkan ilmu, orang yang mendengarkan ilmu dan orang yang mencintai ketiganya (HR Abu Na’im melalui Ali K.V)

Kamis, 11 Desember 2008

Bab I

BAB I

Pemahaman Tentang Hidup di Dunia

Sebelum memahami arti dari Sukses Dalam Kematian, sebaiknya ada dari dalam hati sebuah perenungan yang kemudian akan menjadi sebuah pertanyaan. Secara sadar atau tidak sebagian orang pasti bertanya kenapa kita diciptakan dan kemudian kenapa kita kemudian mati 1). Kebanyakan pertanyaan ini timbul dari orang yang mengalami kesusahan / kesulitan dalam menjalani kehidupan. Karena banyak orang ketika mengalami kesulitan / kesusahan baik dalam hal keuangan, cinta, rumah tangga, karir, cacat tubuh bahkan untuk makan sehari-hari, berpikir buat apa saya hidup kalau susah begini? Buat apa aku diciptakan kalau hanya untuk menjalani kehidupan yang serba sulit? 2) Lebih baik aku mati saja biar kesulitan / kesusahan tersebut hilang.

Sebenarnya seseorang bila telah sampai kepada pertanyaan itu maka orang tersebut telah melangkah diawal untuk menggapai kesuksesan dalam menyongsong kematian. Sekarang tinggal bagaimana untuk mengarahkan dan membimbingnya agar pertanyaan tersebut tidak mengarah kepada hal-hal negatif yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut malah akan mendapatkan kegagalan / kehancuran dalam kematian yang berarti gagal / hancur pula dalam menjalani kehidupan yang singkat ini 3).

Untuk langkah awal, kita semua paham benar, bahwa bila seseorang yang telah mati tidak akan dapat hidup kembali kedunia, sejarah dan fakta membuktikan itu. Siapapun… baik itu presiden, ahli ibadah, dokter, orang pintar yang bergelar professor, orang baik ataupun orang yang zalim / jahat. Dengan demikian akan terlihat bahwa hidup manusia hanya sekali saja dan mengalami kematian hanya sekali saja Renungkanlah hal ini dan tentunya semua orang yang hidup didunia paham dan sepakat akan hal ini. Oleh karena itu maka kita tahu dan yakin pula bahwa hidup adalah sangat sangat singkat, yang rata-rata orang berumur kurang lebih 70 tahun didunia ini. Kenapa singkat ? Coba bandingkan umur kita dengan umur dunia sejak ada manusia dibumi ini, kemudian bandingkan dengan masa yang akan datang, sangat singkat bukan? Kenapa umur dunia yang sudah jutaan tahun, saat ini hanya didiami dan dijalani oleh orang yang rata-rata berumur 70 tahun, bukan oleh orang yang umurnya bisa puluhan atau ratusan ribu tahun? Renungkan dan pikirkanlah betapa singkat umur kita didunia ini. 4)

Karena kita telah tahu bahwa hidup manusia hanya sekali dan sangat singkat, maka akan timbul sebuah pertanyaan lagi, yaitu kenapa hidup kita sangat pendek / singkat? Apa tujuannya dan kegunaannya dalam menjalani hidup ini?

Inilah langkah kedua dalam menuju kematian yang sukses. Dalam menjawab pertanyaan ini dibutuhkan ilmu-ilmu dan literatur serta sumber-sumber yang layak dan sesuai. Sumber dari segala sumber atas jawaban tersebut ada di ilmu Agama yang menerangkan bahwa setelah manusia menjalani kehidupan di alam dunia ini, maka seluruh manusia akan menjalani kehidupan yang abadi di alam akhirat 5). Kenapa dikatakan abadi? Karena tidak ada satupun manusia yang dapat pergi atau meninggalkan alam akhirat. Dengan kata lain, tidak ada manusia yang dapat hidup kembali setelah mengalami kematian dari semenjak zaman dahulu kala. Lihat, betapa singkatnya bukan hidup manusia didunia yang hanya puluhan tahun dibandingkan dengan diakhirat yang selamanya.

Dengan memahami bahwa kehidupan didunia sangat-sangat singkat, maka bagi seorang manusia yang dikaruniakan dan diberi akal, tentunya tidak akan menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupannya. Tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna. Inilah kunci dan pemahaman yang paling pokok tentang hidup didunia.

Hidup sangat singkat sebenarnya adalah merupakan karunia dan kemurahan dari Tuhan. Hal ini dimaksudkan agar manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh godaan dari hawa nafsu (diri sendiri) maupun dari setan/jin tidak terlalu lama menjalani hidup didunia yang dapat mengakibatkan manusia dapat terjerumus. Tuhan Yang Maha Pemurah menunjukkan bahwa hanya dengan bekerja kepada Tuhan sebentar saja akan mendapatkan hasil selama-lamanya. Hal ini bertentangan dengan sifat makhluk Tuhan, dimana bila seseorang ingin mendapatkan gaji / bayaran besar harus ekstra kerja keras. Seorang pegawai kerja sebulan akan digaji sebulan, tidak mungkin bekerja sebulan akan digaji 1 atau 10 tahun. Seorang tukang akan digaji sehari bila bekerja sehari dan seterusnya. Tapi Tuhan Yang Maha Pemurah sangat sangat jauh sifat-Nya dari para makhluk-Nya. Tuhan hanya menetapkan kepada manusia untuk bekerja rata-rata 50-70 tahun dengan cara beribadah dengan baik dan menjauhi serta menjalankan perintahnya dan akan digaji / dibayar dengan bayaran surga selamanya, bukan surga 50-70 tahun atau 1 milyard atau 1 trilyun tahun. Luar biasa khan…!!!

Tapi ternyata kebanyakan manusia hanya terpaku kepada kehidupan dunianya, terpaku kepada gaji / bayaran manusia yang hanya sedikit. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan sistem dunia, mereka tidak mau menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja kepada Tuhan yang memberikan imbalan yang tidak ternilai. 24 jam sehari yang diberikan oleh Tuhan, hampir 95 % nya digunakan untuk mencari kesenangan dan kenikmatan dunia dengan segala cara, baik itu halal maupun haram serta menurut pandangannya sendiri. Tidak pernah beribadah kepada Tuhan kecuali hanya sedikit saja. Sebagai perenungan, coba hitung waktu anda selama 24 jam digunakan untuk apa saja?

“Kalau begitu, kenapa manusia harus menjalani kehidupan di alam dunia dahulu baru kemudian ke alam akhirat? Kenapa tidak langsung saja ke akhirat yang abadi?”. inilah pertanyaan berikut yang terlontar dari seseorang bila telah memahami benar pembahasan yang singkat diatas. Inilah sebuah pertanyaan yang merupakan kunci agar manusia dapat menggapai Kesuksesan Dalam Kematian. Secara logika setelah melakukan perenungan-perenungan diatas (hidup hanya sekali dan singkat), alam dunia sebenarnya adalah sebuah jalan menuju alam akhirat. Sebuah jalan yang harus dilalui manusia untuk mencapai suatu tempat yang dinamakan akhirat. 6) Dimana akhirat tersebut adalah tujuan bagi manusia yang telah melalui alam dunia atau merupakan persinggahan terakhir setelah melalui suatu jalan yang dinamakan kehidupan di dunia.

Jalan tersebut dapat dibayangkan seperti halnya seseorang berangkat dari rumah ke tempat bekerja, ke sekolah atau kemanapun; dimana bila seseorang ingin ketempat tujuan tersebut maka orang tersebut pasti dan harus melalui suatu jalan. Begitupun manusia, harus melalui jalan *) yaitu alam dunia ini yang tujuannya adalah akhirat dengan melalui sebuah pintu yaitu kematian yang semua manusia mau tidak mau pasti dan pasti mengalami kematian serta tidak akan dapat menolaknya, karena tempat tinggal manusia yang abadi / kekal ada diakhirat. Dan jalan yang harus dilalui adalah alam dunia ini. Tentunya agar kita selamat mencapai tujuan, harus melalui suatu jalan yang baik dan benar. Sama seperti halnya dalam kehidupan didunia, bila kita ingin mencapai tempat bekerja atau sekolah atau ketempat berlibur, kita sudah pasti memilih jalan yang akan ditempuh misalnya ; naik apa dan melalui jalan mana dan lain sebagainya. Sehingga mencapai tujuan tepat waktu, sesuai keinginan kita serta menghasilkan kenimatan dan kenyamanan setelah sampai ketempat tujuan.

Didalam menempuh perjalanan didunia, akan ditemui berbagai macam hal, baik itu rejeki / karunia, ujian / cobaan, peringatan dan adzab / hukuman.**) Dengan menempuh perjalanan inilah, seorang manusia akan ditentukan nasibnya setelah melalui pintu kematian dalam rangka menuju kehidupan akhirat, apakah akan ditempatkan di surga atau di neraka, dimana surga dan neraka pun masih terbagi dalam beberapa tingkatan sesuai amal perbuatan manusia selama menempuh perjalanan didunia 7). Itulah tujuan kenapa manusia harus melalui dunia dahulu setelah diciptakan oleh Tuhan untuk mencapai kehidupan akhirat yang kekal.

Mudah-mudahan, sampai disini kita sepakat semua atas pembahasan tersebut diatas, sehingga kita dapat melanjutkan ke bab-bab selanjutnya.

*) Pembahasan mengenai jalan ada di Bab IV

**) Pembahasan lebih lanjut ada di Bab VII

Hidup sangat singkat dapat dipahami dengan merasakan betapa cepatnya waktu berlalu hingga masa kecil terlewatkan bagai tak terasa.