بسم الله الرحمن الرحيم

Memilih PEMIMPIN

Pilih pemimpin lihatlah dari : agamanya, budi pekertinya dan apakah ada niatan terselubung setelah jadi pemimpin (ini yang terpenting..!), ya mbok care sedikitlah dalam memilih, lihat tuntunan Al-Qur'an & Hadist... hati-hati mas/mbak/kang/neng dalam memilih pemimpin karena akan berakibat langsung/tidak langsung pada kehidupan kita didunia maupun di akhirat kelak... Jangan tergoda kenikmatan duniawi yang disodorkan / ditawarkan (iming-iming agar dapat jadi pemimpin) oleh calon pemimpin, Setelah menjadi pemimpin, maka niatan terselubung akan dijalankan , sehingga akan merugikan kita dan anak cucu kelak diakhirat... Keputusan anda dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan Islam adalah merupakan jihad karena membela agama Islam.

Alloh menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). (QS 2:269)

Manusia diberikan kebebasan selama menjalani hidup didunia dimana kebebasan tersebut akan dimintai pertanggung jawaban nanti di akhirat
Cukuplah Dengan Kematian Itu Suatu Pelajaran (Al Hadist)

Ilmu merupakan perbendaharaan, kuncinya adalah bertanya, karena itu bertanyalah kalian, semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian. Sehubungan dengan masalah ini ada empat orang yang diberi pahala, yaitu : orang yang bertanya, orang yang mengajarkan ilmu, orang yang mendengarkan ilmu dan orang yang mencintai ketiganya (HR Abu Na’im melalui Ali K.V)

Senin, 29 Desember 2008

Rosululloh adalah Teladan Yang Utama

TELADAN YANG UTAMA

Sangatlah multidimensi yang menyebabkan beliau memiliki keistimewaan yang hanya sebagian saja dimiliki Rosul lainnya, sedangkan sebagian lainnya tidak mereka miliki. Kepribadian Rosululloh saw. terepresentasikan secara utuh dalam segala si si kehidupan, dan tidak semua utusan Alloh memiliki hal ini.

Rosululloh saw. adalah seorang ayah, tidak semua Rosul Alloh adalah ayah. Beliau adalah seorang suami dan tidak setiap Rosul Alloh menikah. Beliau adalah kepala negara dan tidak semua Rosul Alloh mendirikan negara. Beliau adalah panglima tertinggi pasukan Islam dan seorang pejuang yang hebat dan tidak semua Rosul adalah ahli perang. Beliau diutus untuk manusia secara umum, dan mensyariatkan kepada manusia atas perintah Alloh pedoman hidup mereka dalam segala sisi baiknya ; akidah, ibadah, ekonomi, sosial, moral, dan politik. Tidak ada seorang Rosul pun yang diutus untuk manusia secara menyeluruh kecuali beliau. Beliau adalah seorang penasihat, hakim, pendidik, pengajar, ahli ibadah, ahli zuhud, penyabar, penyayang, dan sebagainya Sampai akhir sifat Rosululloh saw. yang mencakup semua sisi kehidupan. Jelaslah, memang ada perbedaan keutamaan antara para Rosul pada umumnya dengan seorang Rosul yang istimewa. Firman Alloh, "Rosul-Rosul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain...." (alBaqarah: 253)

Lebih dari itu, hal ini menunjukkan keagungan hikmah Alloh swt yang telah menjadikan Islam yang diturunkan pada Muhammad saw. sebagai sistem yang universal dan komprehensif mencakup semua sisi kehidupan manusia dan menjadikan semua kehidupan Rosululloh saw. sebagai contoh agama-Nya dalam segala sisinya, sehingga hujjah untuk manusia telah ditegakkan dua kali. Yang pertama dengan penjelasan teori dan yang kedua dengan penjelasan amali (praktik). Di dalam kehidupan manusia ada seorang ayah, seorang anak, dan seorang suami. Juga ada seorang politikus, ekonom, dan senator. Adajuga seorang ahli perang dan ada tawanan, ada yang tertimpa cobaan dan ada yang selamat, ada pemimpin dan ada rakyat, ada buruh dan ada pedagang. Kehidupan manusia sangat kompleks. Setiap manusia hidup dalam sisi yang berbeda dengan yang lain, meskipun terkadang ada yang sama Alloh telah menentukan adanya perbedaan itu, dan menentukan Rosululloh saw. sebagai teladan mereka dalam segala tingkatan dan segala sesuatu. Jika pribadi Rosululloh saw. tidak multidimensi dan mencakup semua sisi tentu tidak akan menjadi teladan manusia dalam segala sisi kehidupan.

Terkadang manusia merasa heran dengan kehidupan Rosululloh saw. yang kaya dan mencakup semua sisi kehidupan manusia sehingga menjadi teladan mereka. Itulah kenyataan yang disaksikan secara teori dan praktik (amali).

Dari segi teori, pelajarilah sikap sabar beliau, maka kita akan menemukan sikap beliau telah mencakup semua sikap yang diperlukan manusia untuk bersabar. Alloh telah menempatkan Rosul-Nya pada posisi orang yang diusir dari kampung halamannya, orang yang meninggal anak-anaknya, orang yang ditinggal mati istri, paman, dan anak pamannya. Bahkan sebagian mereka mati terbunuh, orang yang dicela, orang yang istri paling dicintainya dituduh tidak baik, orang yang disakiti dan dilukai, orang yang lapar, haus dan takut, dan posisi lainnya. Tak ada satu musibah pun yang menimpa manusia keeuali Rosululloh saw. telah merasakannya dan beliau mempunyai sikap yang harus dicontoh dalam menghadapinya. Mukmin mana pun pasti akan mencontoh sikap beliau.

Dari segi praktik, sejarah umat Islam dalam semua masanya, dari miliaran jumlah umat ini tidak pemah luput dari adanya perbedaan pengetahuan, perbedaan tingkatan, perbedaan spesialisasi, dan perbedaan keeenderungan. Di antara mereka ada yang kaya, miskin, pemimpin, kepala negara, ilmuwan, ahli ibadah, dan sebagainya Semuanya berpegangan pada keteladanan Rosululloh saw. dalam hal besar dan keeil, sampai kita menemukan contoh yang jelas dari mereka. Setiap orang berdalil bahwa perilakunya adalah perilaku Rosululloh saw. yang sedang ia teladani dan amalkan. Itu semua pada kenyataannya adalah hasil kekayaan kepribadian Rosululloh saw. yang mencakup keadaan manusia semuanya.

Rosululloh saw. dalam semua sisi kehidupannya adalah teladan yang agung dan utama bagi manusia sebab kesempurnaan segala sesuatu sebagai manusia ada pada beliau, dan dari beliaulah manusia mengenal kesempurnaan dalam segala sesuatu. Inilah sisi yang akan kita paparkan dalam pasal ini untuk menjelaskan pada kita bahwa tidak ada kesempurnaan bagi manusia seperti apa pun hebatnya dalam segala keadaan kecuali dengan mengikuti dan mencontoh Rosululloh saw.. Alloh tidak memberi kesempurnaan kepada manusia seperti apa yang diberikan pada Muhammad saw. Tidak berkumpul sifat-sifat kesempurnaan dalam diri orang manusia seperti yang terdapat dalam diri Rosululloh saw. yang agung. Ini adalah bukti bahwa ia adalah utusan-Nya. Kesempurnaan, keluasan ilmu, dan anugerah yang agung dari Alloh tidaklah berkumpul pada diri seseorang kecuali ia adalah seorang Rosul.

Tentu saja kita tidak dapat-khususnya dalam semisal pasal yang pendek ini yang dikhususkan hanya untuk tulisan ini-merepresentasikan semua sisi kepribadian Rosululloh saw. dan menunjukkan semua kesempurnaannya secara rind. Hal itu membutuhkan kerja keras banyak peneliti, meskipun juga tak akan mampu merepresentasikannya secara menyeluruh dan sempurna. Kami hanya menulis empat bagian saja secara ringkas, seputar empat sisi kehidupan Rosululloh saw. Yaitu :.

Pertama : Pemilik akhlak yang utama.

Kedua : Pemimpin keluarga yang utama: sebagai ayah dan suami.

Ketiga : Pendidik dan pengajar yang utama.

Keempat : Negarawan yang utama; sebagai politikus dan pemimpin militer.

Kami memilih sisi-sisi ini karena yang populer di kalangan manusia umumnya bahwa kesempurnaan seseorang dalam salah satu segi ini biasanya dibayar dengan kekurangan di sisi lain. Pernyataan kami ini tidak mencakup para sahabat dan pengikut Rosululloh saw. yang meneladani beliau. Terkumpulnya kesempurnaan pada Rosululloh saw. dalam semua segi ini adalah bukti kebenaran apa yang kami ucapkan di atas.

Pemilik Akhlak yang Utama

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (al-Qalam: 4)

Ciri paling menonjol dalam kepribadian Rosululloh saw. yang multidimensi adalah budi pekerti beliau yang tiada bandingnya. Seandainya kita kumpulkan semua budi pekerti luhur di bumi ini, dan semua perilaku baik yang telah dikerjakan sepanjang sejarah manusia, maka itu semua akan kita dapati telah terkumpul pada pribadi Rosululloh saw. secara sempurna Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur, sehingga kita tidak akan dapat menemukan dalam kehidupan beliau, sikap yang lebih berakhlak dari yang telah beliau lakukan. Para sahabat yang mengetahui hal ini, akan bertingkah laku meniru beliau. Dalam beberapa kejadian, mereka bertingkah laku menggunakan sunnah para nabi terdahulu, tetapi mereka segera tahu bahwa Rosululloh saw. tidak memperkenankan hal itu. Beliau tidak rela umatnya meneladani orang selain beliau, dan tidak rela ada seseorang yang melebihi beliau, sebab tidak ada yang lebih tinggi budi pekerti dan tingkah lakunya dari beliau.

Dalam perjalanan menuju fathu Mekah, beliau berjumpa dengan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Abi Umayyah, keduanya adalah anak paman dan bibi beliau yang termasuk paling memusuhi dan menyakiti beliau di Mekah. Beliau berpaling dari keduanya, lantas Ali bin Abi Thalib mengisyaratkan pada saudara sepupunya agar mendatangi Rosululloh saw. dari arah wajahnya dan mengatakan padanya seperti perkataan saudaranya Nabi Yusuf, "Demi Alloh, sesungguhnya Alloh telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah {berdosa}." (Yusuf: 91) Beliau tidak akan rela ada seseorang yang lebih baik jawabannya dari beliau. Hal itu langsung dilakukan Abu Sufyan. Rosululloh saw. menjawabnya, "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahanAlloh mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. " (Yusuf: 92)

Lihatlah beliau tidak mau ada seorang pun yang melebihi beliau dalam berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Akhlak Rosululloh saw. adalah keistimewaan pribadi beliau yang terbesar, hingga beliau memastikan misi risalah beliau dengan sabdanya, ''Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia. "(Dikeluarkan oleh Ibnu Sa'id, Bukhari, Hakim, al-Baihaqi, dan dirumuskan kesahihannya oleh as Suyuthi.) Kita tidak akan bisa mengambil gambaran utuh tentang akhlak Rosululloh saw. kecuali jika Anda memahami AI-Qur'an dan Sunnah, serta segala yang berhubungan dengan sirah (biografi) Rosululloh saw.. Akhlak beliau adalah AIQur'an, sebagaimana disifati Aisyah r.a. dalam perkataannya, "Akhlak beliau adalah AI-Qur'an." Secara praktik, Anda telah melihat kenyataan ini dalam pembahasan sifat amanah di pasal pertama. Rosululloh saw. adalah bentuk pelaksanaan praktis setiap ayat AI-Qur'an, atau beliau adalah AI-Qur'an yang berjalan di muka bumi ini. Telah kami kemukakan di situ beberapa ayat dan contoh praktiknya.

Hanya saja di sini kami hendak memberikan pada anda gambaran beberapa akhlak inti pada Rosululloh saw. dalam bentuk yang tak ada seorang pun mampu mencapai dan melebihinya .

Kita pilih akhlak sabar, rahmat, bijaksana, dermawan, dan tiwadhu. Ini semuanya termasuk akhlak inti yang akan dipuji jika ada ditempatnya. Akan kita saksikan bahwa Rosululloh saw. meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Jika dalam keadaan tertentu memberi maaf tidak terpuji, maka beliau tidak memberi maaf, dan jika dalam kondisi tertentu memberi rahmat tidak terpuji beliau tidak memberi rahmat, dan begitulah seterusnya. Rosululloh saw. adalah timbangan yang perilakunya menjadi timbangan akhlak manusia semuanya, dan menjadi pembatas semua manusia sehingga tak ada seseorang yang menzalimi yang lain.

a. Kesabaran Rosululloh

1) Dalam pembahasan sifat tablig yang lewat, kita telah melihat kesabaran Rosululloh saw. dalam menahan intimidasi, diskriminasi, teror, siksaan , celaan, tanggapan yang negatif, dan hinaan yang terus menerus dari orang-orang kafir. Semua beliau terima dengan sabar. Waktu yang beliau lalui dalam menghadapi itu semua adalah tiga belas tahun, maka kita tabu betapa lamanya beliau bersabar. Tidak hanya itu, bahkan apa yang menimpa beliau juga menimpa pengikut dan kerabat beliau, padahal beliau adalah orang yang terhormat Ini tentunya sangat melukai jiwa manusia dan menekan perasaan.

Meskipun begitu, beliau tidak mempedulikan itu semua, bahkan mampu menahannya. Beliau menerima semua tuduhan keji, seperti tuduhan beliau gila, pendusta, dan tukang sihir, dan sebagainya dengan penuh kesabaran.

Bagi siapa yang pernah merasakan ini semua akan tahu, betapa hal seperti itu membutuhkan kesabaran yang tiada habis. Rosululloh saw. sanggup merasakan ini semua. Bahkan, beliau mampu menghadapi sikap manusia yang memusuhi beliau itu dengan sikap balik menyerang kebatilan mereka, sekaligus mendakwahkan ajaran yang beliau bawa. Kita tabu bahwa masalahnya lebih dari sekadar sabar.

2) Dalam situasi di medan perang, kita juga akan melihat keajaiban. Sikap sabar beliau yang paling menonjol dalam perang terdahsyat adalah saat perang Uhud dan perang Khandag. Pada hari kaum muslimin didera kekalahan, beliau tetap tegar tidak mundur, dan hari pengepungan musuh terhadap kota Madinah yang membuat napas setiap kaum mus1imin tersengal-sengal, tetapi beliau tetap memiliki harapan untuk menang. Berikut ini deskripsi singkat tentang sikap beliau dalam dua perang tersebut Muslim meriwayatkan, "Rosululloh saw. berperang hanya ditemani tujuh orang Anshar dan dua orang Quraisy dalam perang Uhud." Kaum musyrikin mampu menerobos mendekati Rosululloh saw. dan salah seorang mereka melempar beliau dengan batu yang membuat hidung dan dagu beliau pecah, muka beliau robek hingga mengucurkan darah. Kemudian tersiar bahwa Muhammad telah terbunuh, maka kaum muslimin terpecah-pecah sebagian masuk Madinah dan sebagian lari ke atas gunung. Para sahabat bingung, tak tahu apa yang harus diperbuat.

Rosululloh saw. memasang anak panah dan memberikannya pada Sa'ad bin Abi Waqhash dan mengatakan, “’Tembakkan, jaminanmu adalah ayah dan ibuku’. Abu Thalhah Anshari adalah seorang pemanah yang jitu dalam menembak sasarannya, ia bertarung habis-habisan membela Rosululloh saW, jika ia memanah, Rosululloh saw. menampakkan dirinya melihat di mana anak panahnya mengenai sasaran". Di saat yang sulit ini, ketika umat Islam lari cerai-berai tidak ada yang menemani Rosululloh saw. Kecuali jumlah yang sedikit ini. Rosululloh saw. tetap tegar memimpin peperangan yang paling mengharukan antara tiga ribu pasukan kafir Quraisy melawan Rosululloh dan beberapa orang saja yang menyertainya. Beliau tidak mau menyerah kalah, tetap bersikeras bersama orang-orang yang menyertainya bertempur habis-habisan, sampai kaum musyrikin melihat bahwa kerugian mereka lebih besar dari pada keuntungannya, sampai akhirnya mereka lari meninggalkan Nabi saw. dan pengikutnya.

Kesabaran yang bagaimanakah ini?

]angan kita lupakan bahwa kabar terbunuhnya Muhammad sudah tersiar, dan Rosululloh saw. meminta orang-orang yang mengetahui keberadaan beliau untuk tidak menolak kabar itu, agar jangan sampai membuat kafir Quraisy mengurungkan niat meninggalkan pertempuran. Beliau tetap bersabar dalam posisi yang paling sulit dan tidak keluar dari komando tempur yang sempurna.

Pada saat perang Khandag, Madinah telah dikepung dengan sangat ketat, dalam waktu yang lama yang membuat kaum muslimin berada dalam posisi amat sulit sehingga mereka tidak mengenal tidur dan istirahat berhari-hari.

Kaum Ahzab menyerang mereka dari titik yang lemah. Kaum muslimin bergerak sambung menyambung dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menghindari serangan mendadak dan kaum muslimin merasa letih, sebagaimana disifati Alloh swt,

"(Yaitu) ketiha mereka datang kepadamu dan atas dan dan bawahmu, dan ketika tidah tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naih menyesak sampai he tenggorohan dan kamu menyangha terhadap Alloh dengan bermacam-macam prasangka. Di situlah diuji orang-orang muhmin dan digoncanghan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat. "(al-Ahzab: 1 0-11)

Dalam situasi yang sedemikian sulit tiba-tiba Bani Quraizhah yang berada di dalam Madinah memutuskan perjanjian dengan Rosululloh saw. dan mengumumkan perang. Saat itu kaum muslimin semuanya terancam jiwanya, anak istrinya terancam ditawan. Kesabaran yang bagaimana yang diperlukan seorang pemimpin dalam situasi dan kondisi yang sangat mencekam itu.

Rosululloh saw. menyamar dengan pakaiannya, terlentang dan diam lama. Jika umat Islam diserang kekhawatiran, dan posisi mereka di ujung tanduk, beliau segera bangkit dan meniupkan harapan dan menumbuhkan azam, serta meninggikan kembali semangat mereka. Beliau bersabda, "Bergembiralah dan tunggulah dengan kemenangan dan pertolongan dari Alloh.'~ Bahaya yang ada di depan mata dan situasi yang mencekam tidak berpengaruh sedikit pun pada jiwa Sang Pemimpin Agung, bahkan yang ada dalam jiwanya adalah kesabaran yang tumbuh di atas kesabaran.

3) Dalam kondisi wafatnya anak, kerabat, dan teman. Hati Rosululloh saw; adalah hati yang sangat pengasih. Akan kita temukan kesabaran yang meneteskan pelajaran berharga (ibrah) tanpa keluh-kesah, tanpa kegundahan. Berikut ini adalah sikap beliau dalam situasi seperti ini.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa Anas bin Malik r.a. berkata, "Aku melihat Ibrahim meninggal di kedua tangan Rosululloh saw., maka melelehlah air mata Rosululloh saw. dan beliau mengatakan, 'Air mata menetes dan hati sedih dan kita tidak mengatakan kecuali yang diridhai Tuhan kita, demi Alloh kita sedih dengan kepergianmu.'''

Ibnu Sa'ad juga meriwayatkan bahwa Makhul berkata, "Rosululloh saw. masuk dan bersandar pada Abdurrahman bin Aut r.a., sedangkan Ibrahim meregang nyawa, tatkala ia meninggal, kedua mata Rosululloh saw. mengeluarkan air mata. Abdurrahman bin Auf berkata kepada beliau, Wahai Rosululloh! Ini kan yang engkau larang kepada manusia, jika kaum muslimin melihatmu menangis mereka akan menangis semua.' Rosululloh saw. bersabda, 'Sesungguhnya ini adalah rasa sayang siapa yang tidak penyayang tidak akan disayang, kita melarang manusia meratap-ratap atau menyebut-nyebut pada mayat sesuatu yang tak ada padanya.' Kemudian beliau bersabda, 'Kalau seandainya ia (kematian itu) bukan janji yang pasti dijumpai dan jalan yang pasti dilalui dan bahwa orang akhir dari kita akan bertemu orang yang terdahulu, tentu kita akan merasakan atas kematiannya (Ibrahim) dengan perasaan yang bukan ini dan kita sedih atasnya mata meneteskan air mata dan hati bersedih, dan kita tidak mengatakan yang membuat murka Tuhan. Dan sisa susuannya (Ibrahim) ada di surga'" Hakim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata, "Ketika Harnzah terbunuh pada perang Uhud, datanglah Shafiyah mencarinya, ia tidak tabu apa yang terjadi pada Harnzah, kemudian ia bertemu dengan Ali dan Zubair. Ali berkata pada Zubair, 'Ceritakanlah kepada ibumu.' Zubair langsung berkata pada Ali, Tidak, kau sajalah yang menceritakan kepada bibimu.' Shafiyah bertanya, 'Apa yang terjadi pada Hamzah?' Mereka berdua menampakkan pura-pura tidak tabu. Lalu datanglah Rosululloh saw. dan bersabda, 'Aku takut pada akalnya' Beliau lalu meletakkan tangan beliau pada dada Shafiyah dan berdoa. Kemudian Shafiyah membaca istirja' (bacaan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun) dan menangis. Lalu beliau datang dan berdiri di atasnya (Harnzah) yang telah dirusak. Beliau bersabda, 'Jikalau bukan jerit tangis seorang wanita tentu aku tinggalkan ia sampai menjadi santapan burung dan isi perut binatang buas.' Kemudian beliau saw. memerintahkan untuk membawa para sahabat yang terbunuh untuk dishalati mereka Diletakkanlah sembilan mayat dan Harnzah, mereka bertakbir pada mayat-mayat itu beberapa kali. Selepas itu mengangkat mayat-mayat itu (untuk dikubur) dan meninggalkan Harnzah (di tempat posisi dishalati) seperti sedia kala. Lalu didatangkan sembilan mayat berikutnya, beliau bertakbir untuk mayat-mayat itu tujuh takbir lalu mereka mengangkat mayat mayat itu kembali dan meninggalkan Harnzah seperti sedia kala. Kemudian didatangkan lagi sembilan mayat dan beliau bertakbir padanya tujuh takbir sampai beliau selesai menshalati mereka semuanya.

Thayalisi, Alunad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban meriwayatkan bahwa Usamah bin laid r.a. berkata, "Kami bersama Nabi saw., tiba-tiba datanglah utusan salah seorang putri beliau mengajak beliau dan memberi kabar anaknya sedang meregang nyawa Nabi saw. bersabda kepada utusan itu, 'Kembalilah kepadanya dan beritahu ia bahwa bagi Alloh swt apa yang Dia ambil dan Dia berikan, dan bahwa segala sesuatu memiliki ajal yang telah ditentukan, hendaknya ia bersabar dan berhati-hati.' Kemudian utusan itu datang lagi dan berkata, 'la telah bersumpah bahwa engkau harus datang kepadanya.' Rosululloh saw. berdiri diikuti Saad bin Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka 'ab, laid bin Tsabits dan beberapa orang lalu pergi ke tempat putrinya. Kemudian diberikanlah bayi itu kepada Rosululloh saw. Saat itu napas bayi itu tersengal-sengal mengenaskan, maka bercucuranlah air mata Rosululloh saw.. Sa'ad bertanya pada beliau, 'Apa ini wahai Rosululloh?' Beliau menjawab, 'Ini adalah kasih sayang yang dijadikan Alloh dalam hati para hamba-Nya, sesungguhnya Alloh mengasihi hamba-hamba-Nya yang pengasih. '"

4) Dalam kondisi sabar menahan sakit, lapar, dan kefakiran, kita temukan puncak kesabaran pada diri Rosululloh saw. yang tak mungkin dicapai siapa pun. Alunad dan Thabrani meriwayatkan (dan ini adalah riwayatThabrani), "Fatimah memberikan Nabi saw. sepotong roti gandum. Beliau bertanya, 'Apa ini?' Fatimah menjawab, 'Potongan rotinya (Ali), hatiku tidak tenang sampai aku memberikan roti ini kepadamu.' Rosululloh saw. berkata padanya, 'Ini adalah makanan pertama yang dimakan ayahmu sejak tiga hari.''' Ibnu Sa'ad dan Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Buhair, "Suatu hari Nabi saw. Dililit rasa Iapar, beliau mengambil batu dan meIetakkannya pada perutnya, kemudian bersabda, 'Ingatlah kerap kali terjadi orang yang makmur penuh nikmat di dunia, keIaparan dan teIanjang di hari kiamat kerap kali terjadi orang memuliakan dirinya padahal ia menghinakannya kerap kali terjadi orang menghinakan dirinya, padahal ia memuliakannya'" Hadits ini dihasankan oleh Suyuthi.

Muslim dan at-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Nu'man bin Basyir r.a berkata, "Bukankah kalian dapat makan dan minum sesuka kalian? TeIah aku saksikan Nabi kalian tidak memiliki satu kurma pun untuk mengisi perutnya." Dalam riwayat Muslim bahwa Nu'man bin Basyir r.a. berkata, "Umar r.a. teringat derita yang menimpa manusia karena kekurangan dunia LaIu ia berkata, 'Aku saksikan RasuIullah saw. suatu hari memunguti kurma yang ia temukan untuk sekadar mengisi perutnya."

Abu N a'im dalam al-Hilyah, Khathib, Ibnu Asakir, dan Ibnu Najjar meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata, "Aku mendatangi RasuIullah saw. dan mendapati beliau shalat dengan duduk. Aku tanyakan, Wahai RasuIullah, aku lihat engkau shaIat dengan duduk apa yang terjadi padamu?' Beliau menjawab, 'Aku didera Iapar yang Iuar biasa, wahai Abu Hurairah.' Aku laIu menangis. Beliau Ialu bersabda, 'Jangan menangis hai Abu Hurairah, sesungguhnya sulitnya hisab di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang Iapar jika ia menahannya di dunia.'''

Thabrani dan Thnu Hibban dalam kitab sahih-nya meriwayatkan bahwa Thnu Abbas r.a. berkata, "Di tengah hari yang panas Abu Bakar keIuar menuju masjid. Kemudian Umar mendengar ihwal Abu Bakar itu, ia langsung menemui dan bertanya, Wahai Abu Bakar, apa yang membuatmu keIuar pada waktu seperti ini?' Abu Bakar menjawab, 'Aku tidak membuatku keIuar kecuali karena rasa lapar sekali yang aku derita.' Umar menimpal, 'Aku demi Alloh, juga tidak membuatku keIuar kecuali rasa Iapar yang melilit'. Ketika keduanya dalam keadaan seperti itu tiba-tiba RasuIullah saw. keIuar menuju mereka dan bertanya, 'Apa yang membuat kalian keIuar pada saat-saat seperti ini?' Keduanya menjawab, Tidak membuat kami keIuar kecuali karena rasa Iapar yang melilit perut kami.' RasuIullah saw. menjawab, 'Dan aku-demi Zat yang jiwaku ada di tangannya- tidak membuatku keIuar kecuali rasa Iapar. Maka berdiriIah dan pergilah.''' Ibnu Maajah dan Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abi Sa'ad r.a, "la mendatangi RasuIullah saw. yang sedang menderita demam diselimuti sehelai beIudru dan meIetakkan tangannya di atas beludru itu. Abu Sa'ad berkata, 'Alangkah panasnya demammu wahai Rosululloh.' Beliau bersabda, 'BegituIah dilebihkan bala' (cobaan) pada kami dan dilipatgandakan pada kami pahalanya.' Lalu ia bertanya, Wahai Rosululloh, siapakan manusia yang paling keras balanya?' Beliau menjawab, 'Para nabi.' 'Lalu siapa?' tanyanya lagi. 'Ulama,' jawab beliau. 'Kemudian siapa?' tanyanya lagi. 'Para ulama,' jawab beliau. 'Lalu siapa?' tanyanya lagi. Beliau menjawab, 'Orang-orang saleh.'''

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abi Ubaidah bin Hudzaifah r.a. bahwa bibinya Fatimah r.a. berkata, "Kami mendatangi Rosululloh saw. bersama sekelompok wanita yang menjenguknya saat beliau menderita demam. Beliau meminta air kemudian menggantungkannya pada sebatang pohon, lalu berbaring di bawahnya dan membiarkan air itu menetesinya dari atas karena beliau merasakan panas demam yang amat sangat Aku katakan, Wahai Rosululloh, seandainya engkau berdoa kepada Alloh agar menyembuhkanmu.' Beliau bersabda, 'Yang paling berat cobaannya adalah para nabi kemudian orang yang setelahnya, lalu orang yang setelahnya, lalu orang yang setelahnya.'

Coba kita perhatikan, kesabaran Rosululloh saw. telah diuji dalam segala tempat, situasi, dan kondisi, sebagaimana contoh-contoh di atas. Dan beliau menghadapi ujian itu dengan kesabaran yang luar biasa, tak ada kecemasan dan keluhan sedikit pun. ltulah akhlak kenabian yang merupakan puncak kesempurnaan akhlak manusia.

b. Kasih Sayang

1) Manusia yang bergelut dan mengatur manusia biasanya hatinya keras dan air matanya kering. Jarang sekali orang yang bergelut dalam hal itu memiliki sifat rahmat (kasih sayang). Akan tetapi, Rosululloh saw. dan orang-orang yang meneladaninya tidak termasuk dalam tipe ini. Meskipun mereka memiliki keberanian, kekuatan, kekerasan, dan kesabaran yang hebat, tetapi . itu semua adalah sifat-sifat yang tidak menghapus sifat rahmat mereka sama sekali. Bahkan sebagaimana sifat-sifat itu secara sempurna ada dalam diri Rosululloh saw.. Demikian juga, sifat rahmat ada dalam diri Rosululloh saw.

secara sempurna. Dalam pembahasan terdahulu, telah kita lihat bagaimana air mata Rosululloh saw. menetes dalam banyak kesempatan karena rasa rahmat dan kasih sayang. Padahal, beliau adalah seorang penyabar yang tak ada yang melebihinya dan seorang panglima perang yang tak ada yang lebih hebat darinya Hatinya penuh rahmat dan air matanya meleleh bercucuran bahkan terkadang terdengar isak tangis beliau. ltulah jiwa beliau, jiwa yang bergelombang pada lautan rahmat

2) Banyak kesempatan yang membuat manusia yang penyayang hilang sifat kasih sayangnya, tetapi Rosululloh saw. tidak pernah meninggalkan sifat rahmat dan kasih sayangnya. Beliau disakiti, dilempari batu dan diintimidasi habis-habisan, tetapi beliau membalas itu semua dengan do a, "Ya Alloh, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka fidak mengerti. "

Di hari Fathu Mekah, kaum Quraisy telah memperlakukan beliau dengan perlakuan amat jahat, tetapi sikap beliau kepada mereka tidak diduga seperti yang diceritakan Umar r.a., "Ketika hari Fathu Mekah dan Rosululloh saw. berada di Mekah, beliau mengirim utusan kepada Shafwan bin Umayyah Abu Sufyan bin Harb dan kepada Harits bin Hisyam. Umar berkata, 'Alloh telah mengalahkan mereka, akan aku beri tahu mereka apa yang telah mereka perbuat' Rosululloh saw. bersabda, 'Aku dan kalian adalah seperti yang dikatakan Yusuf pada saudara-saudaranya, "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Alloh mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.."

Umar berkata, 'Aku langsung merasa malu kepada Rosululloh saw., sekaligus benci pada ucapan yang baru saja keluar dari mulutku karena beliau telah mengatakan kepada mereka apa yang beliau katakan.''' (HR Ibnu Assakir)

Pada tempat-tempat yang biasanya rasa rahmat dikalahkan oleh rasa ingin membalas dan rasa menang, sifat rahmat Rosululloh saw. masih berada pada tempatnya tidak berubah sedikit pun dan tidak terpengaruh dengan lainnya.

Rahmat beliau mencakup seluruh manusia, dirasakan lebih dahulu oleh mereka yang lemah sebelum yang kuat Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Nabi saw memasuki masjid dan duduk bersama orang-orang fakir dan menjanjikan surga pada mereka, pada wajah mereka tampak kegembiraan. Aku sedih karena aku tidak termasuk golongan mereka. " (HR Muslim clan an-Nasa'i)

Dalam kitab Shahih Bukhari ada sebuah hadits, "Suatu hari, Rosululloh memanggil seorang lelaki hitam dan bertanya, 'Apa yang sedang dilakukan orang itu?' Para sahabat menjawab, 'la telah meninggal, ya Rosululloh.' Beliau menimpal, 'Mengapa kalian tidak memberitahu aku?' Mereka menjawab, 'Ia itu begini dan begini.' Mereka menuturkan kisahnya dan merendahkan perbuatan lelaki itu. Beliau menukas, Tunjukkan aku kuburnya.' Lalu beliau mendatangi kuburnya dan menshalatinya.'"

Mu'awiyah bin Suwaid berkata, "Kami adalah bani Muqrin di masa hidup Rosululloh saw., kami tidak punya pembantu kecuali seorang. Seseorang dari kami menempelengnya dan hal itu sampai kepada Rosululloh saw. Beliau bersabda, 'Merdekakan ia.' Dijawab, 'Mereka tidak punya pembantu kecuali ia seorang.' Beliau mengatakan, 'Bolehlah mereka menggunakannya. Jika sudah selesai, hendaknya mereka membebaskannya.''' (HR Muslim) Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rosululloh saw. berkata, "Aku shalat dan ingin memanjangkannya, kemudian aku mendengar tangisan bayi maka aku percepat shalatku karena aku tahu perasaan ibunya pada tangis bayi itu." Rahmat beliau juga sampai pada hewan, dan beliau adalah orang yang paling rahmat pada mereka.

Abdurrahman bin Abdullah berkata, "Kami bersama Rosululloh saw. dalam suatu perjalanan. Kami lihat seekor burung mirip burung pipit yang memiliki dua anak. Lalu dua anaknya itu kami ambil, maka datanglah burung pipit itu mencicitcicit sambil mengepak-ngepakkan sayapnya Ketika Rosululloh saw. datang, beliau bersabda, 'Siapa yang merenggut anak burung itu kembalikanlah padanya.''' (HR AbuDawud). Beliau juga melarang menjadikan hewan sebagai sasaran latihan memanah dan memerintahkan orang yang ingin menyembelih untuk menajamkan alat sembelihannya dan membuat lega sembelihannya, serta tidak menyembih di depan hewan lain. Rahmat beliau menyelimuti segala sesuatu.

Akan tetapi, rahmat beliau adalah rahmat yang tidak melampaui batasannya, Ketika Abu Uzzah as-Sya'ir ditawan pertama kalinya, ia meminta belas kasihan Rosulu11ah saw., dan akhirnya ia dilepaskan dengan syarat tidak memusuhi beliau lagi. Setelah waktu berjalan, ternyata Abu Uzzah ikut lagi memerangi RosuluIlah saw. dan ditawan yang kedua kalinya. la minta belas kasihan lagi, tetapi Rosululloh saw. bersabda, "Orang mu km in tak akan terjerembab dalam satu lubang dua kali. "

Beliau memerintahkan untuk membunuhnya. Inilah sunnah beliau dalam situasi dan kondisi seperti ini. Sunnah ini telah diadopsi oleh hukum Internasional pada abad dua puluh. Disebutkan bahwa seorang tawanan yang dibebaskan dengan syarat tidak memerangi pihak yang menawannya kedua kalinya, jika terbukti memerangi dan ditawan untuk kedua kalinya, maka ia akan dibunuh.

Rahmat beliau adalah rahmat yang mengalir deras, yang nyaris membunuh beliau karena rasa sedih yang luar biasa melihat manusia berpaling dari jalan surga dan memilih jalan neraka. Sampai-sampai Alloh menegur beliau, "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (AI-Qur'an)." (al-Kahfi: 6)

ltulah rahmat kenabian dan sifat kenabian.

c. Kebijakan Beliau memiliki sifatal-Hilmu bijaksana

Sebagaimana memiliki segala sifat kebaikan-secara sempurna. Beliau murka melihat kebenaran diinjak-injak kehormatannya, dan murka beliau tidak akan reda sampai kebatilan dihancurkan dan musnah. Kendati pun demikian, beliau adalah orang yang paling bijaksana menghadapi orang jahil yang tidak tahu adab bicara, atau orang yang berbuat tidak baik pada beliau, yang masih bisa diperbaiki, atau pun orang munafik yang menampakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan batinnya. Akan anda temukan bahwa kebijakan (hilm) beliau senantiasa menakjubkan melebihi batas yang dibayangkah manusia, khususnya kebijakan dan kemurahan beliau yang disertai kemampuan untuk menghantam, membunuh, dan menakut-nakuti musuh-musuh kebenaran.

Tidak diragukan bahwa Rosululloh saw. jika memerintahkan untuk membunuh seseorang, ratusan pengikut beliau akan langsung bersegera melaksanakan perintahnya. Bahkan, di antara mereka ada yang tidak membutuhkan perintah, melainkan izin beliau. Jika beliau memberi izin maka akan putuslah kepala dari lehemya sebelum pemilik kepala itu menyelesaikan perkataannya. Rosululloh saw. yang sangat bijaksana selalu menahan diri dan berslkap bijak, hingga Anda akan melihat bahwa beliau adalah jelmaan sifat hilm (bijaksana).

Dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim, Abu Sa'd al-Khudri r.a. berkata, "Ketika kami bersama Rosululloh dan beliau sedang membagi-bagikan rampasan perang, tiba-tiba datanglah Dzul Huwaisharah-seorang lelaki dari bani Tamimdan berkata, 'Hai Rosululloh! adillah.' Rosululloh saw; menjawab, 'Celaka kamu, siapa yang akan berbuat adil jika aku tidak adil! Kamu telah rugi dan merugi! Jika aku tidak adil siapa yang akan adil.' Umar langsung menyahut, Wahai Rosululloh! Izinkanlah aku memenggal lehemya.' Rosululloh saw. berkata, 'Sudah, biarkan saja ia ...''' Dalam perang Hunain, ketika Rosululloh saw. membagi-bagikan harta yang harus dibagikan, berkatalah seorang lelaki-sebagaimana diriwayatkan Bukhari-, "Demi Alloh, bagian ini tidak adil dan tidak karena Alloh." Aku (Abdullah) mengatakan, "Demi Alloh akan aku beri tahu Rosululloh." Lalu aku mendatangi beliau dan memberitahukan hal itu pada beliau. Beliau bersabda, "Siapa yang akan adil jika Alloh dan Rosul-Nya tidak adil, semoga Alloh merahmati Musa yang disakiti lebih dari ini dan bersabar." Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik, "Seorang wanita datang pada Rosululloh saw. membawa daging kambing beracun lalu beliau memakannya sedikit Setelah tahu daging itu beracun beliau minta wanita itu didatangkan lalu bertanya tentang daging itu. Wanita itu menjawab, 'Aku ingin membunuhmu.' Beliau bersabda, 'Alloh tak akan menguasakan kamu menjahiliku.' Atau bersabda, 'Alloh tak akan menguasakan kamu untuk itu.' Para sahabat berkata, Tidakkah engkau membunuh saja wanita ini?' Beliau menjawab, Tidak.''' Anas r.a. berkata, "Suatu hari Rosululloh saw. masuk masjid memakaijubah dari Najran yang kasar buatannya Datanglah seorang Baduwi dari belakang beliau menarik ujung jubahnya hingga membuat bekas pada kerutan leher Rosululloh saw. Baduwi itu berkata, 'Hai Muhammad! Berilah aku hartaAlloh yang ada padamu.' Rosululloh saw. menengoknya sambil tersenyum dan bersabda, 'Perintahkanlah memberi untuknya.'''

Thabrani meriwayatkan bahwa Abu Umamah r.a. berkata, "Ada seorang perempuan yang suka berkata kotor pada lelaki. la adalah perempuan yang jorok. Perempuan itu suatu ketika melewati Rosululloh saw. yang sedang makan tsarid (semacam roti gandum yang dicarnpur kuah daging) di atas nampan. Perempuan itu berkata, 'Iihatlah ia dia duduk seperti duduknya seorang hamba dan makan seperti makannya seorang hamba.' Rosululloh saw. menjawab, 'Hamba manakah yang melebihi penghambaanku (pada Alloh)?' Perempuan itu berkata, 'la makan, tetapi tidak memberiku makan.' Rosululloh saw. menjawab, 'Ayo, makanlah!' Perempuan itu berkata, 'Ambilkan dengan tanganmu.' Beliau pun mengambilkannya. Perempuan itu berkata, 'Berilah aku makan dari apa yang ada di mulutmu.' Rosululloh pun memberikannya. Seketika itu rasa malu menguasai perempuan itu dan ia tidak lagi berkata kotor sampai meninggal dunia." Abu Na'im meriwayatkan bahwa Aisyah r.a. berkata, "Suatu kali Rosululloh saw. sedang bersama sahabatnya. Aku membuatkan makanan untuknya dan Hafshah pun membuatkan makanan untuknya. Tetapi Hafshah mendahuluiku, lalu aku katakan pada pembantu perempuanku, 'Pergilah ke sana dan tumpahkanlah mangkuknya.' Saat Hafshah hendak meletakkan mangkuk itu di hadapan Nabi saw:, pembantu perempuanku menumpahkannya, maka tumpahlah mangkuk Hafshah dan berserakanlah makanan yang ada di dalamnya. Segera Rosululloh saw. mengambil mangkuk itu dan memunguti makanan yang berserakan itu dan memakannya. Lalu aku kirimkan mangkukku, tetapi Rosululloh saw. memberikannya pada Hafshah seraya mengatakan, 'Ambillah bejana ini sebagai ganti bejanamu dan makanlah apa yang ada di dalamnya.' Aku tidak melihat sesuatu pada muka Rosululloh saw.." Kebijakan Rosululloh saw. sangat luas dan tak bisa dijelajahi semua sisinya.

Kalau tidak karena kebijakan ini tentu beliau tak mungkin bisa menghadapi bangsa seperti Arab yang susah untuk tunduk dan mengakui kebenaran serta tak mau disakiti sedikit pun. Maha benar Alloh ketika berfirman, "...Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakAlloh kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (All Imran: 159)

d. Kedermawanan Dalam Islam

Kedermawanan merupakan salah satu jalan menuju surga, sedangkan kikir adalah jalan menuju neraka. Kedermawanan Rosululloh saw. tiada tertandingi. AIlah telah menjadikan seperlima harta rampasan perang untuk beliau.

Bagian khusus beliau dari seperlima ini adalah seperlima. Kaum muslimin telah memperoleh harta rampasan perang yang melimpah ruah. Seandainya Rosululloh saw. ingin mengumpulkan harta, tentu beliau akan menjadi manusia paling kaya.

Seperlima harta pampasan perang Hunain saja 8.000 ekor kambing, 4.800 ekor unta, 8.000 uqiyah perak (satu uqiyah = 119 gram), dan 1.200 budak tawanan.

Seperlima ini, untuk Rosululloh saw. dan keluarganya adalah seperlimanya.

Berapakah kira-kira kekayaan Rosululloh saw., jika beliau ingin mengumpulkan harta dari peperangan beliau seluruhnya, dari Khaibar yang kaya, bani Quraizhah dan bani Nadhir.

Ketika kita tahu bagian Rosululloh saw. dari harta-harta ini, dan beliau bisa saja menginvestasikan dan mengembangkannya, lalu setelah itu Rosululloh saw. wafat dan baju besinya menjadi jaminan utang pada seorang Yahudi dan beliau memerintahkan untuk membagikan warisannya untuk umat Islam, jika ada Tak ada warisan sedikit pun untuk keluarganya. Beliau tidak berpakaian kecuali pakaian yang kasar dan tidak tidur kecuali dengan sedikit makan. Beliau lapar berhari-hari.

Beliau takut jika dalam rumahnya tersisa harta yang belum dibagikan kepada manusia. Dengan mengetahui semua ini, kita tentu tahu kedermawanan seperti apakah yang ada dalam diri beliau dan jiwa bersih apa yang ada dalam diri beliau.

Tidak bisa tidak, kita akan menemukan bahwa itu semua adalah kenabian. Selain kenabian, tidak akan ada kedermawanan dan kerelaan seperti ini, padahal beliau mampu hidup dengan mewah, kecuali orang yang meneladani Rosululloh saw. Ini semua telah dibuktikan oleh orang yang paling kuat kafirnya dan rasa permusuhannya kepada beliau, tetapi kemudian ia masuk Islam setelah melihat ini semua. Apa yang saya tuturkan ini tidak memerlukan contoh lagi selain tambahan saja.

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas r.a. berkata, "Rosululloh saw. adalah orang paling pemurah dan keadaan paling pemurahnya adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril mendatangi beliau. Jibril menemuinya pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajari beliau AI-Qur'an. Ibnu Abbas berkata, 'Rosululloh saw. lebih dermawan dan pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus. '" Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwaJabir bin Abdullah r.a. berkata, 'Tidak pernah sekali pun Rosululloh saw. diminta sesuatu lalu beliau menolak dan menjawab, Tidak.'" Thabrani meriwayatkan bahwa Rabi' binti Ma'udz bin Ufra' r.a. berkata, "Ma'udz bin Ufra' mengutusku membawa satu sha' kurma basah dan juga mentimun halus untuk diberikan kepada Rosululloh saw., beliau memang menyukai mentimun. Saat itu perhiasan emas sedang datang dari Bahrain, maka beliau memenuhi telapak tangannya dengan emas itu dan diberikan padaku." Dalam riwayat lain, "Maka beliau memberiku perhiasan atau emas sepenuh telapak tanganku." Ahmad juga meriwayatkan semisal ini dan menambahi, "... berhiaslah dengan ini." Thabrani mengeluarkan dalam kitab al-Ausath-nya dari Ummu Sunbulah ra, "la membawa hadiah kepada Nabi saw., dan istri-istri beliau tidak mau menerimanya. Lalu Nabi saw. memerintahkan mereka dan mereka pun mengambilnya. Kemudian beliau saw. membagikan kepadanya suatu lembah..." lni adalah contoh kedermawanan beliau, yang membuat cerita-cerita kedermawanan yang terkenal dan masyhur di kalangan manusia. Kedermawanan yang justru menjadikan pemiliknya hidup keras, susah dan fakir. Hidup yang tidak akan mampu dipikul orang lain selain beliau dan keluarganya. Meskipun beliau mampu untuk memiliki harta yang berlimpah, kekuasaan yang besar dan pemasukan yang mengalir. Ditambah lagi, seandainya beliau menginginkan harta kaum muslimin khusus untuk dirinya pastilah mereka akan memberikan penuh kerelaan. Beliau berhak untuk itu, bukankah beliau adalah pengatur urusan dan pendidik mereka, tetapi ini semua tidak terjadi. Kedermawanan dalam diri beliau adalah kedermawanan yang ada dalamjiwa dan lubuk hati yang mencegah pemiliknya melihat harta orang lain. Kedermawaanjiwa yang menyebabkan pemiliknya tidak memiliki harta sama sekali. ltulah akhlak seorang Nabi Arab dari Bani Hasyim yang terpilih dari keturunan Nabi Ibrahim a.s..

e. Ketawadhuan dan Kesederhanaan

Kami nukilkan di sini apa yang ditulis pengarang kitab Bathlul Abthal di bawah bab ini. Kami cukupkan bab ini dengan tulisan itu dengan sedikit menyunting beberapa kalimat la mengatakan, "Sifat yang jelas bagi pahlawannya pahlawan yaitu Rosululloh saw. selalu saja masih tampak jelas dari generasi ke generasi dalam tabiat beliau yang mulia, yaitu mempermudah segala hal dan tawadhu (merendahkan diri). Dengan dua sifat itu Muhammad saw. adalah gambaran alami bagi kemuliaan seorang manusia. Beliau memberikan gambaran itu dari lubuk jiwanya secara alarni dan tidak dibuat-buat yang biasanya bercampur penipuan. Muhammad yang mempermudah dirinya mencerminkan seorang lelaki yang sempurna, sifat itu muncul dari nurani hatinya yang terdalam. Dengan sifat itu, ia telah meruntuhkan keangkuhan kekuasaan dan raja serta asesoris yang mengikutinya, seperti riya, perkataan dan perbuatan yang menipu manusia. Muhammad adalah dekat, mudah, dan lentur. Menghadapi manusia yang terjauh, terdekat, teman, musuh, keluarga, dan utusan para raja tanpa dibuat-buat dan tanpa beban. Bahkan, dengan kebenaran, ia menghadapi itu semua Semua perbuatannya terlahir secara alami. Semuanya menunjukkan akhlaknya sebagaimana menunjukkan gambaran pemiliknya.

Dengarkanlah apa yang dikatakan Adi bin Hatim. Adi berkata, setelah ia menyangka akan menemui seorang raja di Madinah, "Aku menemui Muhammad di masjid, lalu aku beri salam. la bertanya, 'Siapakah kamu?' Aku jawab, 'Adi bin Hatim.' la langsung bangkit dan mengajakku ke rumahnya Demi Alloh, ia mengajakku untuk mendatanginya Tiba-tiba seorang perempuan tua dan lemah menemui dan memberhentikannya. Beliau berhenti lama untuk berbicara memenuhi hajat perempuan itu. Aku berkata dalam hati, 'Demi Alloh, ia bukan raja' Lalu Rosululloh saw; mengajakku masuk ke rumahnya Beliau mengambil bantal dari kulit kasar dan memberikannya kepadaku sambil berkata, 'Duduklah di atas bantal ini.' Aku katakan, 'Engkau saja yang duduk di situ.' Beliau menimpal, 'Kau saja' Lalu, aku duduk di atas bantal itu dan Rosululloh saw. duduk di atas tanah. Aku katakan dalam hatiku, 'Demi Alloh, ini bukanlah keadaan raja.''' (HR Bukhari dan at-Tirmidzi) Inilah tabiat Muhammad, tak ada yang ditutup-tutupi. Datang kepada beliau, Adi bin Hatim yang sebagian keluarganya yang menjadi tawanan pasukan beliau sebelumnya. la datang dalam keadaan kalah, tetapi Rosululloh saw. mendudukkannya di atas bantal dan Rosululloh saw. duduk di atas tanah.

Kemudian lihatlah ketika putranya meninggal saat matahari sedang gerhana Orang-orang berkata, "Matahari gerhana karena matinya Ibrahim." Beliau langsung berdiri di masjid dan bersabda, "Matahari dan bulan keduanya termasuk ayat-ayat Alloh, gerhana terjadi bukan karena kematian seseorang juga tidak karena kelahiran seseorang." (HR Bukhari, Muslim, dan an-Nasa'i) Inilah jiwa yang bersih yang mencintai kebenaran untuk kebenaran. la mulia dalam ketawadhuan. la tidak mau terjebak prasangka-prasangka.

Lihatlah bagaimana beliau meminta izin kepada salah seorang sahabatnya dan bagaimana beliau meminta diri? Qais bin Sa'ad berkata, "Rosululloh saw. mengunjungi kami di rumah kami. Beliau berkata, 'Assalamu' alaikum wa rahmatullah!' Bapakku menjawabnya pelan sekali. Aku katakan pada ayahku, 'Apakah kamu tidak mengizinkan Rosululloh saw.?' Ayahku menjawab, Tambahlah (memperlama) ia, sehingga banyak mengucapkan salam kepada kita' Rosululloh saw. berkata, 'Assalamu 'alaikum wa rahmatu11ah!' Lalu beliau kembali dan diikuti Sa'ad. Sa'ad berkata, 'Wahai Rosululloh, aku mendengar salammu dan aku menjawabnya dengan pelan sekali supaya engkau memperbanyak salam pada kami.' Kemudian Nabi saw. bergegas bersamanya. Sa'ad memintanya untuk mandi dan beliau pun mandi. la memberikan beliau selimut yang diberi minyak zakfaran, maka beliau berselimut dengannya lalu mengangkat tangannya dan berdoa, 'Ya Alloh, jadikanlah salam kesejahteraan dan rahmat-Mu untuk keluarga Sa'ad.' Ketika hendak pulang, Sa'ad mendekatkan seekor keledai kepada beliau. Sa'ad berkata, 'Wahai Qais, temani Rosululloh saw..' Aku pun menemaninya Beliau berkata, 'Naiklah bersamaku.' Tetapi aku tidak mau. Rosululloh saw. bersabda, 'Pilih kamu naik atau kamu kembali.''' Inilah kunjungan seorang pemimpin seluruh umat manusia pada salah seorang sahabatnya, seorang pembesar Madinah. la berjalan tanpa pengawal dan tanpa iringan yang megah. la cukup berjalan kaki dan pulang dengan seekor keledai dan ia ingin temannya ikut memboncengnya. ltulah kesederhanaan dan kesahajaan yang tetap menjadikan perintah Muhammad ditaati, bahkan taatnya adalah ibadah. Jika manusia beranggapan bahwa penampilan pembesar dan penguasa adalah suatu keharusan bagi utuhnya loyalitas dan ketaatan. Telah nyata bahwa loyalitas Sa'ad dan para pengikut Muhammad yang rendah hati patut manjadi contoh dalam sejarah dakwah lslamiah (bahkan dalam semua sejarah).

Ajakan beliau pada Qais untuk ikut naik keledai bersamanya bukanlah suatu yang aneh, melainkan kebiasaan beliau mengajak sahabatnya untuk ikut membonceng keledai, baghal, dan unta beliau. Ibnu Abbas berkata, 'Tatkala Rosululloh saw. datang ke Mekah, beliau disambut anak-anak Bani Abdul Muthalib, beliau membonceng mereka seorang di depan dan seorang lagi di belakang beliau." J abir berkata, "Rosululloh saw. pernah tertinggal dalam perjalanan karena menolong yang berjalan kaki untuk mengejar sahabat-sahabatnya dan memboncengnya, serta berdoa untuk mereka."

Suatu kali beliau dalam perjalanan bersama sahabatnya. Para sahabatnya hendak menyiapkan makanan dan mereka membagi tugas di antara mereka. Beliau bergegas mengumpulkan kayu bakar. Para sahabatnya ingin agar Nabi tidak melakukan itu, biar mereka saja, tetapi beliau menolaknya karena Alloh murka pada seseorang yang merasa tinggi di antara teman-temannya. Ketika datang seorang Badui gemetar ketakutan, beliau mengatakan kepada orang itu bahwa beliau anak seorang perempuan Quraisy yang makan dendeng. Suatu kesempatan beliau keluar pada sekelompok sahabatnya dan beliau bersandar pada tongkatnya Para sahabatnya berdiri untuk beliau. Beliau bersabda, "Jangan kalian berdiri seperti berdirinya orang-orang Ajam yang saling mengagungkan sebagian dengan sebagian yang lain." Muhammad saw. tidak menyukai nama sanjungan dan julukan. Suatu kali datang pada beliau utusan bani Amir, ketika mereka sudah berada di depan beliau mereka mengatakan, "Engkau adalah sayyid (tuan) kami." Beliau menjawab, "Sayyid adalah Alloh." Mereka menyambung, "Engkau adalah yang paling utama dan paling tinggi di antara kami." Beliau menukas, "Katakanlah apa yang kalian katakan dan kalian jangan diperdaya setan." Kemudahan dan kesahajaan beliau penuh ketawadhuan dan sopan santun.

BeIiau mendahului salam, menghadapkan seluruh badannya pada lawan bicaranya baik besar ataupun kecil. Jika berjabat tangan, beliaulah yang terakhir melepaskan genggamannya, jika bersedekah beliau meletakkan sedekahnya langsung di tangan kaum miskin, jika datang beliau di antara para sahabatnya, beliau duduk di ujung penghabisan majelis, tidak canggung untuk mengerjakan suatu pekerjaan demi memenuhi hajatnya sendiri, atau hajat sahabatnya atau tetangganya. Beliau juga pergi ke pasar dan membawa dagangannya dan mengatakan, "Aku lebih berhak dan lebih utama untuk membawanya."Tidak merasa enggan untuk mengerjakan pekerjaan seorang buruh, baik saat membangun masjid ataupun menggali khandak (parit), padahal beliau adalah panglima perang yang menangkis serangan ahzab.

Muhammad saw. sangat tawadhu dalam pakaian dan tempat tinggalnya.

Beliau memakai pakaian seperti umumnya orang di sekitarnya. Tinggal di rumah seperti umumnya orang di sekitarnya. Negara telah membangun untuk beliau sederetan kamar (hujurat) yang dibangun dari batu bata yang ditumpuk, antara satu kamar dengan kamar yang lain dibatasi dengan dinding yang terbuat dari pelepah kurma dan tanah liat dan ditutupi dengan kulit atau penutup hitam dari serabut Beliau selalu memenuhi undangan siapa saja, yang merdeka, yang hamba sahaya, yang kaya dan yang miskin. Beliau menerima permintaan maaf. Beliau menambal sendiri pakaiannya dan menyambung sandalnya dengan tangannya sendiri. Beliau menggunakan sendiri dirinya dan mencencang sendiri untanya.

Makan bersama pembantu dan memenuhi keperluan yang lemah dan miskin.

Semua ketawadhuan dan kemudahan diri yang jujur ini terlahir dari jiwa beliau yang bersih suci. Beliau adalah gambaran nyata kesucian jiwa itu. ltu semua tidak mengurangi kewibawaan dan pesona beliau. Dalam menyifati beliau dikatakan, "Orang yang pertama kali melihatnya akan merasakan wibawa beliau dan yang telah sering bersama beliau akan mencintai beliau. Hubungan para sahabat dan manusia pada beliau adalah hubungan yang penuh adab sopan santun, rasa cinta, dan kemuliaan yang sempuma. Beliau tidak merasa besar tetapi beliau tidak menerima adanya tindakan kurang beradab. Dalam banyak kesempatan, beliau menerangkan pada sahabat-sahabatnya bagaimana cara mundur dari hadapan beliau dan dari khotbah beliau.

William Moir, pujangga Prancis, dalam menyifati ketawadhuan dan kemudahan beliau mengatakan, "Sahaja dan mudah adalah gambaran seluruh hidupnya. Perasaan dan adab adalah sifat yang paling menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah sekalipun. Tawadhu, penyayang, sabar, mementingkan orang lain, dan dermawan adalah sifat yang selalu menyertai pribadinya dan menarik simpati orang di sekitamya. Tak pernah diketahui dari ia bahwa ia menolak undangan orang kecil dan tidak pemah menolak hadiah walaupun sekecil apa pun.

Tidak pernah merasa paling mulia dan tinggi dalam majelisnya. Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak memperhatikannya secara khusus, meskipun orang itu adalah gembel, Jika ia bertemu dengan orangyang berbahagia karena suatu keberhasilan maka ia menggenggam tangannya dan ikut merasakan kegembiraannya. Jika bersama orang yang tertimpa musibah dan dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut merasakan kesedihan mereka. Beliau sangat perasa dan pandai menghibur. Dalam masa paceklik, beliau membagi makanannya pada masyarakat Beliau selalu sibuk berpikir tentang bagaimana menciptakan ketenteram dan kemakmuran orang di sekitarnya."

Dalam membaca sejarah hidup Muhammad saw., kita tidak memerlukan seseorang. Di antara sebab yang membuat beliau istimewa para duta dan pahlawan dunia adalah kejelasan dan kemuliaan hidupnya dalam segala sisinya. Kita mengambil perkataan Moir di sini tak lain adalah karena kita merasa bahwa perkataannya terlahir dari kekaguman yang jujur. Jika kita pelajari sirah Muhammad secara proporsional, tentu ia sekarang seakan hidup bersama sahabatnya. Akan kita temukan potret yang sangat sesuai antara perkataan dan perbuatannya. Serta akan senantiasa menjelaskan dan menampakkan jiwa beliau yang agung, yang diselimuti akhlak mulia yang tak tertutupi keangkuhan dan tidak terhalang rasa riya. Kita tidak akan melihatnya keeuali dalam satu kondisi siang dalam malam, dalam tersembunyi atau tampak, dalam saat bahagia atau susah, dalam saat lemah atau kuat, di pasar saat ia muda dan di waktu tua saat beliau berada dalam takhta kenabian dan kekuasaan melebihi seorang raja. Kita hanya akan melihatnya dalam satu kondisi, yaitu Muhammad saw. yang berakhlak mulia.

Muhammad dengan akhlaknya yang mulia adalah pribadi yang mudah dan penuh kerendahan diri (tawadhu). Tak ada yang berubah dalam dirinya. la adalah jiwa yang berhubungan dengan langit dan hidup di bumi dekat dengan manusia, dicintai manusia dalam semua perjalanan hidupnya. la adalah pahlawannya para pahlawan, teladan utama nan mulia yang sangat kita butuhkan sekarang ini dalam kerangka ukhuwah islamiah. Manusia tak ada yang terangkat derajatnya karena ia kaya, berpangkat, berstatus sosial dan karena keturunan, melainkan manusia semuanya sama. Hanya saja, ada orang yang mukmin dan bertakwa nan mulia dan ada orang yang fajir, ahli maksiat dan celaka. Semua manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari debu.

Akhirnya, setelah kami sodorkan contoh contoh dari akhlak utama Rosululloh saw., jelaslah tanpa ada keraguan bahwa dunia tidak mengetahui kemuliaan akhlak dalam bentuk globalnya, parsialnya, kedalamannya, dan kesempurnaannya yang menyeluruh seperti yang diketahui oleh Rosululloh saw. dan sebagaimana disaksikan hal itu oleh AI-Qur'an.

Puncak angan-angan para moralis adalah bagaimana bisa mengikuti salah satu akhlak beliau, tetapi mereka tak akan mencapai akhlak mulia beliau kecuali hanya sebagian kecil saja. Seluruh manusia, seandainya dikumpulkan semua akhlak mulia yang mereka miliki, tetap saja tidak akan sampai pada apa yang dicapai Rosululloh saw., kecuali sedikit saja. Begitulah, padahal manusia tidak bisa terlepas dari akhlak yang dicela oleh kebenaran. Sedangkan Rosululloh saw. akhlaknya bersih dan suci, tak tercampuri dengan apa yang dicela manusia, kecuali jika orang yang mencelanya telah buta hatinya, yang melihat kebaikan sebagai kejahatan dan kejahatan sebagai kebaikan, atau orang yang dengki dan sombong yang telah dibutakan oleh rasa dengki dari melihat kebenaran yang tidak tersembunyi dari seseorang. Seseorang yang mengenal Rosululloh saw. dalam zamannya baik kawan maupun lawan pasti mengakui dalam hatinya bahwa akhlak Muhammad tak bisa dijamah tangan kotor para pencela. Di depan telah Anda temukan kesaksian musuh-musuh beliau. Dahulu, ayah istrinya (mertuanya) yang masih kafir berkata dan perkataan itu sampai pada putrinya yang menjadi istri Rosululloh saw. tersebut Perkataan riya, "Dia (Muhammad) adalah lelaki yang tak ada cacat celanya." Ikrimah bin Abi Jahal setelah permusuhannya yang panjang bersama ayahnya pada Rosululloh saw. berkata pada saat masuk Islam, "Aku bersaksi tiada tuhan selain Alloh semata, tak ada sekutu bagi-Nya, dan engkau adalah hamba dan utusan-Nya, engkau adalah manusia paling baik, paling jujur dan paling setia" Ikrimah berkata, "Aku katakan itu dengan kepala tertunduk dalam-dalam karena sangat malu pada beliau."

Hadist Rosululloh Yang dibenarkan Ilmu Modern

Hadits Rosululloh yang Dibenarkan Ilmu Modern

A. Dalam hadits sahih, Rosululloh saw. bersabda,“Jika ada lalat jatuh dalam tempat minum kalian, celupkanlah kemudian buanglah. Karena, pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat.”

Hadits ini menyebutkan dua persoalan yang keduanya belum diketahui sebelumya.

Pertama, bahwa lalat membawa penyakit dan sekarang telah diketahui masyarakat umum bahwa lalat membawa kuman yang hebat.

Kedua, yaitu yang tidak diketahui masyarakat bahwa lalat juga membawa anti kuman yang hebat juga.

Ini adalah premis yang ditulis oleh Dr. Izzuddin Gawala. Beliau mengemukakan, "Sebelum kita masuk dalam masalah ini, perlu kita ingat hal sebagai berikut

1. Sudah diketahui sejak dulu, ternyata pada racun sebagian binatang berbisa terdapat manfaat dan obat Terkadang racun dan obat berkumpul jadi satu dalam tubuh seekor hewan. Pada sengat kalajengking terdapat bisa yang keras dan racunnya itu dapat diobati dengan bagian tubuhnya yang lain. Dalam hal semacam itu para ilmuwan mengatakan, "Kami telah menemukan penyakit pada salah satu sayap lalat dan obat penyembuh pada sayap satunya. Tanda-tanda dan bukti itu semua terdapat dalam keajaiban-keajaiban makhluk dan keindahan fitrahnya yang diciptakan Alloh. Di antaranya adalah lebah, dari perutnya keluar minuman yang bermanfaat dan dalam sengatnya terdapat bisa yang mematikan. Juga kalajengking, ia memuntahkan bisa dengan sengatnya dan dapat mengobati bisa itu dengan tubuhnya."

2. Dalam dunia kedokteran, lendir dari pelir ular dan serangga yang berbisa dapat digunakan untuk menangkal sengatan kalajengking atau patukan ular, bahkan juga bermanfaat untuk meringankan sakit kanker.

3. Dunia kedokteran modern mengeluarkan obat-obatan dari materi-materi yang kotor. Seni pengobatan telah berubah total. Penisilin dikeluarkan dari sesuatu yang busuk, sturbitumycin berasal dari tanah kuburan dan sebagainya, atau dengan artian yang lebih tepat dari jamur busuk dan kuman tanah kuburan. Jika keadaannya seperti itu, apakah ada yang mencegah secara akal dan teori jika dalam lalat yang kotor, yang membawa kotoran berupa jamur atau kuman, terdapat obat yang membunuh kuman dan penyakit yang ia bawa

4. Sudah terkenal dalam dunia kuman bahwa kuman-kuman memiliki semacam enzim (zat yang terpisah dari kuman). Jika enzim ini masuk ke dalam tubuh hewan, tubuh itu akan membentuk antibodi yang nantinya berfungsi menolak kuman itu sendiri. la memiliki kekuatan untuk membinasakan virus dan melumat kuman, yang biasa disebut antibiotik (pembunuh kuman).

Apakah tidak mungkin bahwa lalat bisa melumat kuman seperti antibiotik membinasakan kuman. Dalam tubuh lalat terdapat antibiotik yang mampu membunuh kuman seperti telah kami sebutkan dan ia memiliki kemampuan untuk mematikan kuman penyebab penyakit yang ditularkan lalat itu sendiri pada makanan atau minuman. Jika lalat jatuh dalam makanan, tidak ada yang kita kerjakan kecuali menenggelamkannya sampai keluar zat antibiotik itu yang akan langsung membunuh kuman yang ia tularkan dan mematikan penyakit yang ia bawa.

Setelah membaca perkataan Dr. Izzuddin ini, kita langsung menukil hasil penelitian dua orang dokter dari Mesir yaitu Dr. Mahmud Kamal dan Dr. Muhammad Abdul Mun'im Husain dalam membuktikan kandungan hadits tersebut, keduanya mengatakan, "Pada tahun 1871 seorang profesor Jerman bemama Brifeld dari Universitas Hall di Jerman menemukan bahwa lalat rumah mengidap parasit jenis jamur yang diberi nama Impozamusky. la adalah parasit yang hidup menyertai lalat secara permanen. Lebih teliti lagi, di dalamnya terdapat parasit jenis jamur yang bernama Antomovtraly tergolong bagian terpenting dalam keluarga jamur parasit jenis lumut la yang bernama parasit lumut berangkai atau bersatu. la termasukjenis kedua dalam parasit yanng bernama moss parasit fungi. Parasit ini hidup dalam lapisan lemak yang ada dalam perut lalat berbentuk sel yang bulat Di dalamnya terdapat enzim yang akan kita jelaskan. Sel-sel yang bulat ini terus memanjang dan keluar lewat poripori atau lewat sela-sela rongga perut lalat, hingga akhirnya berada di luar tubuh lalat Proses keluarnya merupakan proses reproduksi bagi jamur parasit ini.

Dalam proses ini benih-benih jamur berkumpul di dalam satu sel, maka terjadilah tekanan eksternal dalam sel karena proses itu. Ketika tekanan sampai pada kekuatan tertentu yang dinding sel tidak mampu menahannya, pecahlah sel itu dan memuntahkan benih-benih dengan kekuatan yang dahsyat, yang sanggup melemparkan benih-benih itu hingga jarak 2 cm di luar sel, dalam bentuk lendir yang disertai aliran sel.

Karena itu, jika kita perhatikan dengan seksama pada lalat mati yang diletakkan di atas kaca, akan kita lihat bagian-bagian dari benih jamur parasit ini sekitar lalat tersebut dan di sekitar bagian ketiga dan terakhir lalat, yaitu pada perut dan punggungnya terdapat sel-sel yang pecah, yang benih-benih keluar darinya. Di sana tampak kepala sel yang memanjang seperti telah diterangkan."

Penemuan ilmuwan-ilmuwan modern menguatkan apa yang dikemukakan Brifeld, dan menjelaskan keajaiban jamur parasit yang hidup dalam perut lalat ini, sebagai berikut :

1. Pada tahun 1945, mahaguru dalam ilmu jamur, yaitu Langyrun mengumumkan bahwa parasit yang selalu hidup di dalam perut lalat dalam bentuk sel bulat ini terdapat enzim kuat yang mampu menawarkan dan melarutkan bagian-bagian serangga yang membawa penyakit

2. Pada tahun 1947-1950, dua ilmuwan Inggris, yaitu Aranstin dan Cook, serta ilmuwan Swiss, Rulyuss, mampu memisahkan zat yang mereka namakan Gavasin yang mereka keluarkan dari bagian jamur yang hidup dalam tubuh lalat ]elas bagi mereka bahwa zat ini adalah zat antibiotik yang mampu membunuh kuman yang bermacam-macam, di antaranya kuman amorous positif dan negatif, Dysentery, dan Thypus.

3. Pada tahun 1948 Bryan, Curtis, Hemigh,]efires, dan Mc]oan dari Inggris mampu memisahkan zat antibiotik yang mereka namakan Clutyzin. Mereka memisahkannya dari jamur yang satu keluarga dengan jamur yang hidup dalam perut lalat Zat itu mempunyai pengaruh pada kuman amorous negatif, seperti tifus dan disenteri.

4. Pada tahun 1949, dua ilmuwan Inggris, yaitu Cumsy dan Farmer dan ilmuwan lain dari Swiss, yaitu Girman, Ruth, Ethlenger, dan Blantiz, juga mampu memisahkan zat antibiotik yang mereka namakan Anyatyn. Mereka memisahkannya dari jamur yang berasal satu keluarga dengan jamur yang hidup perut lalat Mereka menemukan zat itu mempunyai reaksi yang hebat sekali dan berpengaruh kuat pada kuman amorous positif dan negatif dan pada parasit lain, seperti disentri, tifus, dan kolera.

5. Pada tahun 1947, Movitysh memisahkan zat antibiotik dari tempat tumbuhnya jamur parasit yang ada dalam tubuh lalat la temukan zat itu mempunyai reaksi kuat pada kuman negatif jenis amorous seperti disentri dan tifus, serta yang sejenisnya. Juga mempunyai reaksi yang kuat pada kuman yang menyebabkan sakit demam yang mempunyai masa inkubasi pendek. Satu gram saja dari zat ini mampu menjaga dan menetralkan lebih dari 1.000 liter susu yang terpolusi kuman-kuman tersebut

Resume yang diambil dari semua hal di atas adalah sebagai berikut

1. Lalat biasa hinggap pada sisa-sisa makanan, zat-zat kotor, tinja, dan benda sejenisnya. Dengan kakinya, ia membawa atau memuntahkan banyak kuman penyakit yang berbahaya

2. Lalat hinggap pada makanan, dengan kakinya yang kotor dan membawa penyakit ia menyentuh makanan atau minuman itu. Lalu ia mencemarinya dengan racun yang berbahaya, atau bahkan ia mengeluarkan kotoran di situ dan keluarlah bersama kotorannya kuman-kuman mikro yang menimbulkan banyak penyakit

3. Jika lalat diangkat dari makanan dan dilemparkan keluar tanpa dicelupkan, maka kuman-kuman itu tetap tertinggal pada tempat dimana lalat hinggap atau terjatuh. Jika seseorang menelannya dan tidak mengetahuinya, masuklah kuman dalam tubuhnya. Jika kuman itu menemukan hal-hal yang membantunya berkembang, ia akan segera menjadi banyak dan merajalela sehingga menyebabkan sakit Orang itu tidak merasa kecuali setelah ia menderita demam.

4. Jika lalat dicelupkan dalam makanan, gerakan ini membuat tekanan dalam sel jamur parasit yang ada dalam tubuh lalat Tambahlah getaran untuk keluar dan aliran getaran di dalamnya yang akan mengakibatkan pecahnya sel-sel itu. Kemudian keluarlah enzim-enzim yang menawarkan kumankuman yang membuatsakit dan mematikan, dan mengenai kuman-kuman yang dibawa lalat dengan kakinya Akhimya, enzim itu akan menghancurkan dan memusnahkan kuman tersebut, sehingga makanan menjadi bersih dari kuman-kuman yang membuat sakit

5. Para ilmuwan dengan risetnya telah membuat penafsiran atas hadits Nabi saw. yang menandaskan pentingnya mencelupkan lalat semuanya pada benda cair atau makanan untuk mengeluarkan obat dari perutnya yang melawan penyakit yang ia bawa.

Dapat disimpulkan bahwa ilmu modern telah membenarkan apa yang dikabarkan Rosululloh saw. Ilmu modern telah rnembuktikan bahwa lalat membawa kuman dan kotoran dengan kedua kakinya dari tempat-tempat sampah, wc, dan tempat tempat kotor lainnya serta ·menularkannya pada makanan dan minuman.

Juga pada pori-pori wajah dan hidung hingga menyebabkan penyakit menular, seperti tifus, colli, kolera, dan lainnya. Inilah yang dikabarkan Rosululloh saw. bahwa pada salah satu sayap lalat terdapat penyakit Penyakit harus dicegah dan dijauhkan. Hal itu tidak terjadi kecuali dengan memusnahkan lalat dan menghindarinya.

Ilmu modern juga menetapkan seperti yang kita lihat bahwa pada diri lalat terdapat parasit yang memiliki semacam enzim yang dapat menghancurkan dan memusnahkan kuman dengan keras. Enzim ini tidak akan terpisah dari kuman kecuali setelah sampainya getaran dengan skala tertentu padanya. Untuk menekan enzim itu sampai keluar, cukup dengan mencelupkannya, walau dalam minuman atau makanan. Firman Alloh,"Tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (an- Najm: 3-4)

B. Hadits dari Aisyah r.a bahwa Fathimah binti Abi Hubaisy bertanya pada Nabi saw., "Aku terus-menerus berdarah (istihadhah), sehingga aku tidak suci, apakah aku tinggalkan shalat?" Nabi saw. menjawab,"Tidak, itu darah urat, tetapi tinggalkan shalat sekadar hari-hari engkau haid di dalamnya kemudian mandilah, lalu shalatlah. "

Wanita memiliki kebiasaan bulanan saat darah keluar dari rahimnya akibat tidak dibuahinya ovum dengan sperma. Darah yang keluar dari rahim wanita dalam keadaan ini disebut darah haid. Wanita dalam hadits ini yang selalu mengeluarkan darah menganggap bahwa darah itu seluruhnya darah haid, tetapi Rosululloh saw. memberinya pemahaman bahwa darah itu bukanlah darah haid, melainkan darah yang keluar akibat pendarahan urat Apa kata para pakar spesialis modern dalam masalah ini?

Mereka mengatakan, "Satu-satunya darah yang keluar dari rahim wanita biasanya-adalah darah haid dan nifas. Adapun darah lainnya adalah karena pendarahan yang terjadi dalam sebagian selaput yang tidak ada hubungannya dengan darah haid." Dengan demikian, bukankah perkataan para pakar spesialis pada zaman kita ini sesuai dengan apa yang dikatakan Rosululloh saw. sejak belum adanya pengetahuan tentang hal ini?

C. Muslim meriwayatkan dari Thariq Ju'fi, ia bertanya pada Nabi saw. tentang minuman keras (khamar), maka beliau melarang (meminum)nya. Lalu Thariq berkata, "Aku membuatnya untuk obat" Nabi saw. Bersabda, "Ini bukan obat, tetapi penyakit. "

Hadits ini menyebutkan bahwa minuman keras termasuk penyebab sakit, bukan penyebab sembuh. Apa yang dikatakan para dokter pada masa kini?

Untuk menjawab hal ini kita nukilkan apa yang disebutkan oleh pengarang kitab Ruhud Dinul Islami 'Ruh Agama Islam'. la telah menukil bagian dalam risetnya dari kitab ai-Islam wath- Thibul Hadits 'Islam dan Kedokteran Modern'. la mengatakan, "Minuman keras pada dasarnya adalah alkohol dengan kadar yang berbeda-beda, zat ini terdapat dalam ukuran ringan sekali dalam tubuh manusia dalam proses pencernaan zat gula. la memiliki faedah menurut analisis kedokteran, tetapi faedah ini terbatas dalam kadar yang kecil sekali (pernyataan ini tidak menyebutkan bahwa metabolisme yang terjadi dalam tubuh berupa proses produksi zat semacam minuman keras ada bahayanya, melainkan apa yang kita sebut minuman keras lalu, kita minum).

Jika lebih dari kadar alami itu akan menimbulkan bahaya, khususnya jika meminumnya dalam waktu yang lama, akan menyebabkan radang pada urat saraf dan pencernaan, pembuntuan pada urat nadi dan pengerasan pada limpa serta kerentanan pada hati. Mengapa tidak dengan kadar yang sedikit saja dari minuman keras itu? (pertanyaan ini tidak dilontarkan kecuali orang yang bodoh karena ketika tubuh manusia terbiasa dengan alkohol, maka ia akan terus memintanya dan ketagihan, serta tidak bisa lagi menahannya).

Jawabnya, alkohol berbeda dengan zat lainnya Meskipun dalam kadar yang sedikit, ia menyebabkan kelemahan kemampuan mengatur dan mengendalikan diri, dan menyebabkan bertambahnya rangsangan psikologis.

Inilah bahayanya. Setelah meminumnya, seseorang telah menjadi orang yang lain, kehendaknya bukan kehendak yang alami. Meskipun ia tahu akan adanya bahaya pada penambahan dalam keadaan yang normal, ia tidak kuat mencegah dirinya. la berada di bawah pengaruh alkohol yang sedikit itu.

Terkadang kadar yang sedikit itu menyebabkan dorongan untuk bangkit, tetapi lemahnya kehendak yang diakibatkan alkohol itu membuat seseorang menjadi budak bagi minuman keras.

Pengaruh minuman keras dimulai dengan kadar sampainya sepuluh gram alkohol pada darah orang yang telah akil balig. Kadar ini terdapat pada satu gelas wisky atau koniyak. Seseorang tidak sampai pada tingkatan mabuk, tetapi dalam keadaan bagaimana pun, alkohol berpengaruh pada kondisi badan dan akal seseorang. Jika seseorang diteliti dalam keadaan seperti ini, akan kita temukan bahwa tingkat kesadaran dan perkiraannya telah benar benar berubah. Misalnya, jika ia menulis, maka kesalahannya lebih dari biasanya. Jika ia mengemudikan mobil, ia tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Telah terbukti dari data sensus dunia bahwa lebih dari 13 % kecelakaan lalu lintas penyebabnya adalah minuman keras.

Satu tegukan minuman keras menyebabkan kenaikan dalam tekanan darah. Kenaikan ini sendiri terkadang tidak berbahaya besar, tetapi bahaya akan berlipat jika seseorang mengidap tekanan darah tinggi. Jika kadar minuman keras sampai pada tingkatan tertentu, maka hal itu cukup untuk menyebabkan gejolak yang menambah tekanan darah sampai pada tingkatan memecahkan urat nadi dalam otak yang menyebabkan kelumpuhan.

Seseorang bisa selamat, tetapi kadang tidak bisa diselamatkan sama sekali.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang tekanan darahnya tinggi harus menjaga ketenangan dalam hidupnya karena gejolak apa pun yang menaikkan tekanan darahnya dapat mengancam pecahnya urat nadinya. Orang yang mabuk tidak mungkin menekan perasaannya dan tidak mungkin menjamin ketenangan pada dirinya.

Pada orang rang belum terbiasa, minuman keras menyebabkan penyurnbatan pada lambung, terkadang menyebabkan mual dan muntah. Jika yang diminum banyak, menyebabkan radang pada lambung dan kesulitan pencernaan yang berlangsung beberapa hari.

Sebagian dokter melihat bahwa minuman keras walaupun sedikit sekali, sangat berbahaya bagi enzim yang berada sepanjang saluran pencernaan. Enzim ini sangat penting bagi jalannya proses pencernaan secara alami.

Minuman keras memiliki pengaruh pada keturunan. Telah terbukti bahwa anak-anak para pemabuk tumbuh secara tidak sehat, tubuhnya lemah, akalnya minus dan memiliki kecenderungan kriminalitas. Siapa saja yang meneliti buku-buku kedokteran pasti terperangah ketika membaca penyebab penyakit yang bermacam-macam, kemudian mendapati minuman keras adalah penyebab terbesar dalam hal itu.

Pemikiran melakukan pengobatan dengan minuman keras menjadi khayalan belaka. Telah terbukti bahwa minuman keras adalah penyakit Lebih ringan dari itu adalah apa rang dituturkan Pettnam dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum, "Anggur sebagai minuman keras di daerah-daerah utara telah menjadikan manusia seperti orang dungu, dan di daerah-daerah selatan telah menjadikannya seperti orang gila." Agaknya setelah pemaparan ini, jelaslah tidak sesuatu pun yang membatalkan sabda Rosululloh saw. karena ia adalah kebenaran murni dan pasti yang dari hari ke hari tidak bertambah kecuali bukti kebenaran dan kepastian.

D. Jabir berkata bahwa Rosululloh saw. bersabda,

"Setiap penyakit ada obatnya, bila obat mengenai penyakit maka jadi sembuh dengan izin Alloh azza wa jalla. " (HR Muslim)

Abu Hurairah berkata bahwa Rosululloh saw. bersabda, "Alloh tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obat baginya. " (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain dari Abud Darda bahwa Rosululloh saw. bersabda, "Alloh menurunkan penyakit dan obat dan menjadikan setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian dan jangan berobat dengan yang haram. " (HR AbuDawud)

Hadits-hadits itu menandaskan bahwa setiap penyakit memiliki obat, maka apa kata realitas?

Realitas telah dan senatiasa berbicara setiap saat, hal itu adalah benar, tak ada keraguan di dalamnya. Setiap hari para pakar spesialis menemukan obat bagi penyakit yang belum diketahui obatnya Anda bisa memperhatikan, para ilmuwan terus berupaya menemukan obat bagi segala penyakit dengan satu keyakinan bahwa setiap penyakit mesti ada obatnya. Meskipun mereka belum mengetahuinya sekarang, mereka merasa harus mengetahuinya kelak. Masalah ini menjadi aksioma dalam hati mereka Dari semua itu, Anda akan menemukantidak ada kesalahan sedikit pun pada sabda Rosululloh saw., melainkan yang ada hanyalah kebenaran dengan sebenar-benarnya.

E. Dari hasil penelitian yang ditetapkan oleh para pakar geofisika abad sekarang ini disebutkan bahwa curah hujan yang turun di dunia ini setiap tahun tidak berubah sama sekali, tidak tambah dan tidak kurang meskipun dalam skala sekecil apa pun. Mereka menjelaskan hal itu bahwa panas yang dicurahkan matahari kadarnya tetap, dan faktor-faktor lainnya yang ikut menciptakan terjadinya hujan masih tetap kondisinya bagi bola bumi secara keseluruhan.

Karena itu, kadar uap dalam udara dalam kondisi tetap setiap tahunnya Dan kadar hujan selanjutnya tidak berubah sama sekali setiap tahun. Adapun apa yang kita lihat adanya hujan yang turun pada satu daerah dengan kadar yang berbeda selama beberapa tahun, hal ini tidak berpengaruh pada inti persoalan. Berkurangnya curah hujan pada suatu daerah, akan menjadikan bertambahnya pada tempat yang lain. Kadar hujan di seluruh dunia adalah satu, meskipun berbeda di daerah-daerah tertentu.

Sekarang lihatlah hadits di bawah ini, setelah Anda membaca hasil penelitian di atas. Anda akan menemukan bahwa muatan hasil penelitian ilmuwan abad ini tersebut semakin menambah kesaksian realitas atas kebenaran sabda Rosululloh saw., "Tidaklah ada suatu tahun lebih banyak hujannya dari tahun yang lain. "

F. Abu Dawud dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sebuah hadits yang menceritakan masuknya ia dan Khalid bin Walid bersama Rosululloh saw. dalam rumah Maimunah. Rosululloh saw. bersabda, "Barangsiapa diberi makan Alloh berupa makanan hendaknya berdoa, 'Ya Alloh berkahilah kami di dalamnya dan berilah makan pada kami yang lebih baik darinya.' Dan yang diberi minum Alloh berupa susu hendaklah berdoa, 'Ya Alloh berkahilah kami di dalamnya dan tambahkanlah kami darinya,' karena tidak ada suatu makanan dan minuman yang mencukupi kecuali susu. "

Suatu kebenaran yang diisyaratkan hadits ini ialah susu merupakan nutrisi yang sempurna, dan makanan lainnya tetap dirasa kurang sebagai nutrisi inti.

Hal ini sekarang dapat ditemukan dalam buku-buku ilmu nutrisi yang baru terbit Buku-buku ilmiah tersebut ada setelah eanggihnya sarana analisis dan hipotesis serta majunya ilmu pengetahuan. Hasil yang ditemukan manusia zaman sekarang sangat sesuai dengan apa yang diisyaratkan Rosululloh saw. dalam hadits yang sangat jelas di atas. Kenyataan ini seeara sederhana menunjukkan kepada anda bahwa pernyataan Nabi saw. adalah benar dan nyata. Perjalanan hari-hari tidak akan menambahnya kecuali kebenaran dan kebenaran.

g) Dr. Grad Fintser dalam majalah Cosmos, Jerman, me'nurunkan makalah dengan judul "Bahaya yang Muncul dari Memelihara Anjing dan Mendekatinya", mengatakan, "Bertambah sukanya manusia pada anjing dewasa ini, memaksa kita untuk melihat bahaya yang muncul dan hal itu. Khususnya, jika pemeliharanya sampai pada menciumnya, menjilat-jilat tangan dan membiarkannya menjilat sisa-sisa makanan. Semua ini selain tidak sesuai dengan perasaan yang baik dan etika, juga tidak cocok dengan hukum kesehatan. Sesungguhnya bahaya yang mengancam kesehatan manusia yang disebabkan toleransi ini tidak kecil. Anjing mengidap cacing pita yang dapat menularkannya pada manusia. Lebih parah lagi, manusia bisa terkena penyakit jaringan otot yang sulit diobati, bahkan sampai merenggut jiwanya." Telah terbukti bahwa semua jenis anjing hingga yang paling kecil ukurannya tidak lepas mengidap cacing pita.

Di daerah Friziland, Belanda, di mana anjing dijadikan alat penarik, ditemukan fenomena mengejutkan. Setiap seratus penduduknya terdapat 12 orang yang terkena penyakit itu. Di Skotlandia juga ditemukan orang-orang yang terkena penyakit itu, dengan komposisi 1 orang dari tiap 43 orang penduduknya. Bahkan, persentase ini menjadi bertambah jika melihat apa yang terjadi di Australia. Terbukti pada setiap 39 orang penduduknya terdapat 1 orang yang terkena. Juga telah terbukti bahwa anjing menjadi penyebab langsung munculnya pelbagai macam penyakit di wilayah lain.

Kemudian Dr. Grad Fintser mengatakan, "Yang harus dijaga manusia adalah tidak bermain-main dengan anjing, dan membiasakan anak-anak kecil berhati-hati terhadapnya. Anjing tidak boleh dibiarkan menjilat tangan mereka. Tidak boleh melepas anjing di tempat anak-anak bermain dan berolahraga. Seharusnya, tidak memberi makan anjing pada tempatyang biasa digunakan makan oleh manusia. Jangan membiarkan anjing masuk pada tempat penjualan makanan, pasar, dan rumah makan. Secara umum, wajib menjauhkan anjing dari segala yang berhubungan dengan makanan manusia dan minumannya."

Di antara penemuan sekarang ini adalah diproduksinya pelbagai obat pembunuh kuman dari tanah, khususnya tanah kuburan, karena paling banyak terpolusi. Misalnya, Sturbitumacin, Tetrasiclin, Newrnacin semuanya termasuk pembunuh kuman. Produksi itu memanfaatkan tanah, dalam kuman-kuman tanah terdapat enzim yang mampu membunuh kuman yang lain.

Letakkan apa yang telah lewat di atas dalam hatimu, dan bacalah hadits berikut ini. Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh saw. bersabda, "Bersihnya tempat kalian jika dijilat anjing adalah dengan dicuci tujuh kali, pertamanya dengan tanah."

Anda lihat bahwa penemuan-penemuan zaman kita sekarang ini, telah membuktikan kebenaran isi hadits ini.

Akhirnya, tidak satu kalimat pun yang diucapkan Rosululloh saw. yang tidak mengandung kebenaran dan kepastian. Perkataan Rosululloh saw. terbagi menjadi dua bagian.

(a) Apa yang memiliki hubungan dengan yang gaib.

(b) Apa yang memiliki hubungan dengan yang tampak nyata.

Hanya bagian yang kedua saja yang dapat diteliti dan dianalisis oleh manusia

Jika tampak kebenarannya maka hal itu sudah cukup sebagai bukti bagian yang pertama. Meskipun Alloh swt telah menjadikan bukti-bukti lain yang menunjukkan kebenaran beliau dalam perkara gaib, yaitu mukjizat dan kenabian. Seorang Rosul yang telah terbukti kebenaran dan kejujurannya dalam segala sesuatu disertai bukti-bukti penguat ini, maka hanya ada satu sikap yang tepat bcigi manusia yaitu tunduk dan patuh kepadanya.

Beberapa catatan penting berkaitan dengan pembicaraan kita tentang sifat shidiq, kebenaran dan kejujuran Rosululloh saw..

Catatan Pertama . Mengetahui kesahihan hadits dan kepastian datangnya dari Rosululloh saw. harus didahului dengan mempelajari kandungannya. Banyak perkataan yang dipalsukan atas nama beliau. Para ulama telah menyaring hadits-hadits yang sahih dari semua riwayat yang dinisbatkan dari beliau. Wajib bagi kita merujuk dahulu pada apa yang telah mereka tetapkan, agar proses analisis kandungannya berdiri pada dasar yang benar. Ini semua harus terpenuhi dalam semua kajian dan analisis yang berhubungan dengan Rosululloh saw..

Catatan Kedua . Sebagian lafal dalam bahasa Arab dapat dipindahkan dari maksud secara bahasa (madlul lughawi) ke dalam maksud secara syara' (madlul syari). la dapat dimutlakkan dalam dua maksud tersebut Terkadang di dalam AI-Qur'an dan hadits, ia digunakan untuk maksud yang pertama, dan kadang digunakan untuk maksud yang baru, maka wajib mempelajari nash, untuk memastikan jenis penggunaan latal dalam nash yang sedang dikaji. Misalnya, kata "as-sama'" disebut dalam AI-Qur'an terkadang dimaksudkan untuk arti bahasa, yaitu segala yang tinggi. Terkadang dimaksudkan untuk langit tempat para malaikat tinggal di mana terdapat alam gaib.

Bagi orang yang mempelajari nash seperti ini, harus mengetahui maksud sebenarnya dari latal tersebut dalam posisi seperti ini lewat qarinah 'bukti yang tersirat'. Banyak orangyang salah dalam memahami nash sebagai akibatmereka tidak memahami masalah ini dengan baik. Mereka memaparkan banyak persoalan yang mereka anggap benar, padahal tidak demikian, dan mengingkari persoalan yang termasuk benar, sementara mereka dalam dua keadaan itu masih menduga duga saja Mereka menjadikan praduga mereka adalah bagian dari Islam. Mereka telah membawa Islam pada sesuatu yang tidak berasal darinya karena kebodohan mereka.

Catatan Ketiga Sebagian permasalahan terjadi akibat pengaruh banyak faktor. Setiap faktor menjadi sebab dari beberapa sebab yang berpengaruh. Dalam keadaan seperti ini, jika seseorang menyebut satu sebab saja dan tidak menyebut yang lainnya tidak berarti ia menafikan sebab yang lain itu. Misalnya, penyebab rasa malas adalah panas, letih, gelisah, kemonotonan aktivitas, dan rasa bosan. Kadang, sebab-sebab itu berkumpul pada diri seseorang. Jika saya katakan, "Suasana panas menjadikanmu malas," tidak berarti bahwa saya menafikan sebab yang lain dalam kemalasannya.

Banyak permasalahan yang Alloh swt mengaitkannya dengan sebab-sebab yang hissiyyah (dapat ditangkap pancaindra) dan yang gaibiyyah (tak d!lpat ditangkap pancaindra). Misalnya, kematian mempunyai sebab hissi, yaitu sakit dan sebab lain yang gaibi yaitu dicabutnya ruh oleh malaikat yang bertugas. Banyak perkara yang sejenisnya. Al-Qur'an dan hadits dalam tempat tertentu terkadang berbicara tentang sebab hissi suatu hal, dan berbicara tentang sebab gaibi dalam tempat lain. Ini tidak berarti penyebutan salah satunya dalam satu tempat menafikan yang lain.

Banyak orang hanya menduga-duga dalam memahami sebagian nash. Anda lihat saja, saat mereka membaca nash yang tampaknya berbicara tentang sebab gaibi saja untuk suatu hal yang memiliki sebab hissi juga, mereka lantas menafikan sebab hissi atau sebaliknya. ltu adalah bentuk kebodohan besar. Sama bodohnya .

orang yang menganggap sebab hissi saja, tanpa menetapkan sebab gaibi secara bersamaan seperti yang dikabarkan Rosululloh saw.. Malapetaka, luka, dan bencana yang menimpa manusia mempunyai sebab-sebab yang biasa, hal ini tidak menafikan bahwa terjadinya itu semua karena kekuasaan dan kehendak Alloh swt sebagai balasan bagi manusia apa yang mereka perbuat, dan sebagai peringatan agar mereka kembali sadar. Alloh swt berfirman; "Orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka." (ar-Ra'd: 31)

Catatan Keempat . Kitab-kitab tasawuf penuh dengan pembicaraan tentang tersingkapnya alam gaib untuk manusia, sebagian sairin ilAlloh (orang-orang yang berjalan mendekatkan diri pada Alloh) berkata, "Setiap orang yang melakukan seperti apa yang mereka (kaum sufi) lakukan akan sampai pada tingkatan mushahadah 'melihat yang gaib' yang menambahkan keyakinan, seperti yang mereka capai. "Perlu diperhatikan bahwa sebagian orang yang mengatakan hal seperti ini adalah manusia yang diakui ke-tsiqah-an, kredibilitas, dan kejujurannya. Tak diragukan lagi, hal ini termasuk penguat atas kebenaran risalah N abi saw. Di sini kami ingin menjelaskan beberapa kaidah untuk mengetahui batas-batas diterimanya perkataan yang demikian.

1. Adanya kemungkinan-kemungkinan dapat melihat sebagian alam gaib terkandung dalam syarat-syarat tertentu yang membolehkan (jaiz). Rosululloh saw. telah mengisyaratkannya dan telah terjadi pada sebagian sahabatnya. Ahmad meriwayatkan sabda Rosululloh saw. kepada sebagian sahabatnya ketika beliau sedang mendengar siksa kubur,”Seandainya kalian tidak menodai hati kalian dan berlebihan dalam berbicara tentu kalian dapat mendengar apa yang aku dengar." Muslim meriwayatkan sabda Rosululloh saw. kepada Abu Bakar dan Handhalah, "Demi zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seandainya kalian senantiasa berada dalam kondisi sama seperti saat bersamaku dan selalu dalam keadaan zikir, tentu malaikat akan menyalami kalian di tempat tidur dan di jalan. Akan tetapi beramAlloh sesuai kemampuan yang ada (sa 'atan wa sa 'atan), wahai Handzalah." Bukhari meriwayatkan bahwa Usaid bin Hudhair berkata, "Ketika ia sedang membaca surah al-Baqarah pada suatu malam, kuda yang sedang diikat di sampingnya tiba-tiba meronta dan meringkik, lantas ia menghentikan bacaan dan kudanya pun ikut tenang. Lalu ia membaca lagi dan kudanya kembali meronta-ronta. Anaknya, Yahya, saat itu berada di dekat kuda itu, lalu menjauhkannya, kemudian ia memandang ke atas dan melihat seperti ada mendung yang ada lampu-lampu di dalamnya. Ketika pagi tiba, ia memberitahu hal itu pada Nabi saw., beliau lantas bertanya, Tahukah kamu, apa itu?' la menjawab, Tidak.' Nabi bersabda, 'Itu adalah malaikat yang turun karena suara bacaanmu, sendainya kauterus membacanya niscaya manusia akan melihat mereka, dengan jelas tanpa penghalang.'''

Bukhari, Muslim, dan at-Tirrnidzi meriwayatkan bahwa al-Barra' berkata, "Ada seorang membaca surah al-Kahfi, kuda yang berada di sampingnya diikat dengan dua tall. Tiba-tiba ia dinaungi mega dan perlahan mulai turun. Kudanya lari dari mega itu. Tatkala pagi tiba, ia mendatangi Nabi dan menuturkan hal itu. Rosululloh bersabda, 'Itu adalah (para malaikat pembawa) ketenangan yang turun karena Al-Qur'an (dibaca).'''

2. Kita tidak bisa menerima perkataan orang yang mengaku dirinya menyaksikan hal-hal seperti itu kecuali dengan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut

a. Orang itu harus dapat diterima kesaksianpya. Orang-orang yang fasik, yang mengamalkan bid'ah, dan yang sesat tidak bisa diterima kesaksian dan perkataannya.

b. Penglihatannya pada hal-hal gaib harus disebabkan karena komitmennya yang kuat pada syariat dan Sunnah Rosululloh saw.. Perkataan orang-orang yang mengaku melihat hal yang gaib disertai cara yang tidak syar'i tidak bisa diterima sama sekali. Tindakannya yang tidak syar'i itu telah menjadikannya termasuk golongan orang fasik yang tidak bisa diterima kesaksiannya

c. Hal-hal atau alam gaib yang dilihat haruslah sesuai dengan apa yang dikabarkan Rosululloh saw. karena sabda Rosululloh saw. tidak mungkin salah dan Alloh swt telah menjadikan beliau sebagai huiiah atau dalil bagi manusia dalam segala hal. Perkataan manusia yang bertentangan dengan nash tidak bisa diterima.

d. Hal yang dilihat itu bukanlah hal yang mustahil dapat dilihat secara syar'i dalam hukum alam kita sekarang, atau penglihatannya itu dapat memunculkan syariat baru. Barangsiapa memiliki syarat-syarat ini dan mengabarkan kepada kita bahwa dalam dirinya telah terjadi mukasyafah (melihat yang gaib), yang tidak ada alasan bagi kita untuk menolaknya, karena ia adalah orang yang selalu benar perkataannya dan tidak pernah berdusta, maka kita dapat menerimanya. Pembeda antara akal yang berpikir khurafat dan ilmiah adalah bukti, bukannya pengingkaran tanpa alasan yang jelas. Ingkar tanpa alasan yang jelas juga termasukjenis penyakit akal yang sama buruknya dengan jenis lainnya.

Catatan Kelima . Banyak fenomena gaib yang perlu diklarifikasi dan ditempatkan dalam tempatnya yang benar.

1. Mimpi.

2. Hipnotis.

3. Mendatangkan ruh.

4. Berhubungan dengan alam jin.

5. Telepati.

Dalam satu segi, fenomena-fenomena di atas dapat ikut menopang keimanan pada alam gaib, tanpa melihat dulu klarifikasinya. Semua fenomena itu mengisyaratkan pada satu masalah, yaitu adanya alam gaib sebagaimana dikabarkan Rosululloh saw.. Fenomena-fenomena tersebut termasuk bagian kecil dari alam gaib itu.

Terlihatnya suatu kejadian di masa mendatang bagi seseorang ketika ia sedang tidur, dan terjadi begitu saja tanpa ada pemikiran sedikit pun sebelumnya, menunjukkan adanya alam yang berhubungan dengan masa depan. Alam itu gaib, tidak tampak bagi kita.

Hipnotis menunjukkan dengan pasti adanya ruh. Ruh tersebut mempunyai alam dan hukumnya yang khusus. Manusia dalam keadaan tidur terhipnotis. Seluruh panca indranya tidak berfungsi. Bahkan, kerja refleksi sarafnya benar benar berhenti total, sampai-sampai jika ia ditusuk dengan jarum ia tidak merasakannya sama sekali. Meskipun demikian, jika Anda menanyakan tentang sesuatu yang berada jauh darinya, ia akan memberitahukannya pada Anda seolah olah melihatnya. Ketika sadar, ia tidak ingat sedikit pun pertanyaan yang ia terima dan jawaban yang ia berikan saat tidur. Berikut ini keajaiban yang terekam dalam keadaan tidur karena hipnotis.

Pyeuw dalam bukunya, Dialog dalam Tidur dengan Hipnotis, menukilkan dialog antara seorang dokter ahli hipnotis dengan seorang pasien wanita yang dihipnotis sebagaimana diceritakan oleh Sharol sebagai berikut wanita yang tidur terhipnotis itu mengatakan, "Apakah kaudengar apa yang ia perintahkan padaku?" Dokter menjawab, "Siapa yang memerintahkanmu?" Wanita itu menyambung, 'Tidakkah kamu mendengarnya?" 'Tidak, aku tidak mendengar dan melihat apa-apa," jawab dokter. Dengan tegas wanita itu berkata, "Benar, karena kamu dalam keadaan tidur dan aku sadar." Dokter menjawab, "Bagaimana itu bisa terjadi, apakah kamu anggap aku tidur sedangkan kamu sadar, padahal kamu berada dalam pengaruh hipnotisku. Kamu anggap dirimu sadar karena kamu dapat berbicara padaku dan kamu menikmati suatu kehendak tertentu; sementara kamu tidak bisa membuka kedua kelopak matamu." Wanita itu menyahut, "Aku ulangi lagi perkataanku, kamulah yang tidur dan akulah sebaliknya yang benar-benar sadar, seperti keadaan kita semua suatu hari nanti yang tidak dapat aku tafsirkan hal itu padamu. Segala yang kamu lihat hanyalah bentuk materi kasar belaka, ,kamu tidak bisa menangkapnya kecuali bentuk luarnya, sedangkan keindahan yang sejati tak bisa kaulihat sama sekali. Aku berada dalam keadaan anggota tubuhku berhenti bekerja, dan dalam keadaan lepasnya ruhku dari hubungannya yang biasa. Aku melihat apa yang tidak kaulihat dan mendengar apa yang tidak mungkin kamu dengar serta dapat memahami apa yang tidak kaupahami." Sampai ia mengatakan, "Hanya sekadar berkehendak saja, aku dapat mendengar suara yang jauh dariku meskipun jaraknya denganku seratus farsakh (350 mile lebih). Singkatnya, dalam keadaan yang seperti ini, aku tidak memerlukan sesuatu datang padaku, tetapi aku mendatanginya di mana ia berada, dan aku dapat menghukumi hakikatnya secara lebih cermat dan tepat dibanding manusia lain."

Okzakov dalam bukunya, Aliran Ruhisme dan Seni Mendatangkan Ruh menulis sebagai berikut Istri tokoh terkenal Inggris, Dumorgan, terbiasa menghipnotis seorang wanita dan mengeluarkan ruhnya, lantas memerintahkannya pergi ke tempat yang ditentukannya. Suatu saat, ia berkata pada seorang wanita yang sedang tidur terhipnotis, "Pergilah ke rumahku yang lama." Wanita terhipnotis itu berkata, "Aku sudah melakukannya dan telah kuketuk pintunya keras-keras." Istri Dumorgan berkata, "Pada hari berikutnya aku pergi ke rumahku yang lama untuk mengecek kebenarannya. Aku tanyakan pada penghuninya apa yang terjadi saat itu. Mereka menjawab bahwa mereka mendengar ketukan keras sekali di pintu rumah, lalu mereka menengoknya, tetapi tidak menemukan seorang pun. Mereka beranggapan hal itu perbuatan anak-anak jalanan." Okzakov juga menukilkan kejadian lain yang berhubungan dengan hal mendatangkan ruh. Suatu ketika ia mendatangkan ruh bersama tiga saudaranya. Sebagai mediator, digunakanjasad wanita terkenal, yaitu Madam Disberans.

Beberapa saat kemudian ia melihat ruh itu telah menempati separo jasad bagian atas, dan sang Madam sebagai mediator kehilangan separo jasad bagian bawah.

Mereka dengan penuh heran meneliti dan meraba dengan mata dan tangan, tetapi tidak menemukan bekasnya sama sekali. Ketika ruh itu pergi, kembalilah seluruh jasadnya seperti sediakala. Sebagian ilmuwan lainnya juga banyak menyaksikan kejadian seperti ini, yakni hilangnya separo anggota tubuh atau semuanya tatkala ditempati ruh yang dipanggil." Fenomena mendatangkan ruh sebagaimana hipnotis telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal itu secara global menunjukkan adanya alam gaib.

Disebutkan bahwa ruh yang didatangkan sebagian adalah ruh manusia dan sebagian yang lain ruh jin. Seperti yang anda lihat dalam sebagian fenomenanya, yaitu sebagian jasad menjadi tidak tampak, meskipun pada hakikatnya ada tatkala dalam keadaan sedang dimasuki ruh tertentu.

Sedangkan telepati adalah fenomena yang terjadi pada sebagian manusia.

Mereka dapat melihat kejadian di tempat yang jauh di luar kebiasaan. Ini juga menunjukkan bahwa dalam diri manusia terdapat sesuatu selain jasad. Fenomena berhubungan dengan jin adalah fenomena yang jelas-jelas ada di sebagian daerah, dan memiliki karakteristik yang aneh. lni menguatkan adanya alam jin dan setan seperti yang dikabarkan para Rosul.

Semua fenomena di atas mengisyaratkan dan menegaskan bahwa ada alam gaib. Fenomena ini semua tidak sah menjadi wasilah dan jalan untuk mencapai makrifah dan meraih hidayah. Sebab, tidak satu pun di antara fenomena di atas yang memiliki jaminan bahwa itu adalah jalan yang benar untuk mencapai makrifah. Di dalamnya tercampur antara kebohongan dan kebenaran, antara yang hak dan batil, dan antara ruh setan dan ruh manusia. Tidak ada tanggung jawab yang pasti, dan para dukun dan dajjal mempunyai andil dan peran di situ. Karenanya, di hadapan manusia hanya ada satu jalan untuk makrifah (mengetahui) alam gaib, yaitu jalan yang dibawa para Rosul Alloh yang dikuatkan dengan mukjizat dari alam gaib.

Mukjizat itu adalah saksi dan jaminan sempurna atas kebenaran. Di samping bahwa hal itu datang dari sumber yang dapat dipercaya, dapat dipertanggung jawabkan, dan terbukti kebaikannya. Karena hanya Rosululloh saw. satu-satunya sumber untuk mengetahui hal-hal yang gaib, kita harus meletakkan pemakaian fenomena di atas sesuai petunjuknya, untuk diketahui hukum boleh dan tidaknya, juga untuk mengetahui bentuk kebenaran di dalamnya. Tidak sah menganggap hal semisal itu sebagai wasilah atau jalan yang pasti untuk mencapai hidayah.

Catatan Keenam . Penyebab kesempurnaan kita komitmen dengan sabda Rosululloh saw. sebagai satu-satunya timbangan kebenaran adalah karena beliau satu-satunya orang yang diperintahkan Alloh untuk kita ikuti dan kita benarkan ajarannya Alloh swt memerintahkan hal itu kepada kita sekaligus memberikan bukti-bukti dan tanda-tanda yang menguatkannya la sendiri menjadi saksi kebenaran risalahnya Ini semua menjadi jaminan bagi kita bahwa Rosululloh saw. selalu berada dalam kebenaran, karena hanya Alloh lah yang ilmunya mencakup segala sesuatu dan tersucikan dari kesalahan. Rosul-Nya yang selalu berbicara dengan perintah dan wahyu-Nya ini juga disucikan dari kesalahan dan kebatilan karena selalu dijaga dan mendapat pengajaran Alloh secara langsung. Kesaksian realitas telah membuktikan bahwa setiap kata yang diucapkan Rosululloh saw. pasti benar.

Kami sampaikan enam catatan penting ini dalam pemaparan sifat shidiq (jujur dan pasti benar) bagi Rosululloh saw. karena hal yang biasa memalingkan sebagian manusia dari keimanan adalah adanya keraguan yang berkaitan dengan salah satu catatan ini. Mereka yang kurang mengakui adanya alam gaib, atau yang bermasalah dengan nash, adakalanya karena nashnya tidak sahih dari Rosululloh saw., atau membawa hadits tidak pada makna yang diinginkan, atau karena kurangnya menelaah hadits-hadits Rosululloh saw..

Apa yang ditulis di sini tentang sifat shidiq bagi Rosululloh saw. adalah pengantar bagi bukti kebenaran risalah beliau. Tulisan ini adalah bukti atas kebenarannya serta penguat bagi kebenaran kandungan risalahnya secara yakin dan mantap di hati, dengan izin Alloh.

Disadur dari buku Ar-Rosul (Said Hawa)